Wujud Kepahlawanan, Aksi Local Hero Pertamina Penggerak Perekonomian

Kompas.com - 10/11/2024, 10:59 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pahlawan tidak harus muncul dari pertarungan di medan perang. Inilah yang ditunjukkan Local Hero Pertamina yang mewujudkan nilai kepahlawanan dengan berjuang tanpa lelah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga mampu berkontribusi bagi perekonomian masyarakat sekitarnya.

Diantaranya, enam Local Hero Pertamina menggerakkan masyarakat dengan berbagai kegiatan melestarikan lingkungan, mulai dari pengembangan energi terbarukan, pengelolaan hutan, pelestarian kampung adat, pengelolaan limbah dan sampah hingga bengkel pengolahan oli bekas.

Mohamad Jamaludin salah satu Local Hero Pertamina dari Dusun Bondan Kabupaten. Ia bersama bergerak bersama masyarakat mengembangkan energi terbarukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) E-Mas Bayu yang memanfaatkan energi matahari dan angin.

Kini Dusun Bondan yang dikenal sebagai Desa Energi Berdikari (DEB) binaan Pertamina Refinery Unit IV Cilacap ini mampu memenuhi energi listrik warga setempat secara mandiri.

”Saat kita terus bersahabat dan peduli dengan alam, ia tidak pernah kejam dan membiarkan kita tenggelam dalam kelam,”ujar Jamaludin yang pernah meraih penghargaan Masyarakat Berprestasi di Kabupaten Cilacap pada tahun 2023.

Ada juga Dominggus Kalami dari Suku Moi Kelim Papua. Local Hero binaan PT Pertamina EP Field Papua ini peduli pada lingkungan dengan hukum adat dengan membentuk dan mengembangkan Ecowisata Kampung Adat Malasigi.

Ia belajar dan bekerja secara otodidak sebagai pelaku jasa wisata mulai dari jadi Porter, identifikasi satwa liar, hingga mendampingi dan melayani wisatawan. Tak berhenti sebagai pemandu wisata, Dominggus kini membuka networking pariwisata Papua sampai ke mancanegara.

Local Hero Pertamina juga bergerak di sektor perhutanan. Adalah Watsoyo yang dulunya menjadi pemburu satwa, kini beralih sebagai pelestari hutan.

Ia terus berupaya membuka mata dan kesadaran Masyarakat untuk melestarikan hutan agar berdampak bagi kesejahteraan Masyarakat serta dinikmati berkelanjutan oleh generasi mendatang.

Bersama warga lain membentuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Margo Rukun Bestari yang dibina Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu.

Begitu pula dengan Burhanudin, dari Kelompok Tani Bina Lestari mitra binaan PT Pertamina Patra Niaga AFT Bandara Internasional Lombok. Ia peduli pada kelestarian hutan dan sangat berbahagia bila masyarakat menolak kegiatan penebangan hutan. Warga sekitar telah terbiasa membahas ekologi, sehingga lingkungan menjadi bersih dan terjaga.

Kesadaran ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi Masyarakat setempat dan dinikmati secara berkelanjutan. “Hutan harus kembali, meskipun harus kami siram dengan keringat dan air mata,”tegasnya.

Selain pelestarian hutan, pegiat lingkungan yang menjadi Local Hero Pertamina juga bergerak pengendalian dan pengelolaan limbah dan sampah. Sosok Habir hadir di tengah masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Pertamina EP Tarakan Field mengembangkan Program Aliansi Kerja Bebas Sampah.

Ia menggugah kesadaran warga untuk mengubah perilaku dari barang yang dibuang menjadi peluang dengan menciptakan budaya menabung sampah dan memproduksi pelampung rumput laut secara mandiri. Kini, sebanyak 200 petani telah beralih menggunakan pelampung rumput laut.

Local Hero Pertamina lainnya, Muhammad Yasir. Mitra Binaan PT Pertamina EP Field Rantau ini adalah seorang Difabel, namun mampu memimpin Rumah Kreatif Tamiang.

Penyandang Tuna Rungu dan Wicara tersebut telah mendirikan Bengkel Doorsmeer Difabel yang menampung oli bekas sesuai aspek safety.

Ia juga memberikan edukasi lingkungan kepada siswa difabel melalui kegiatan Rumah Limbah Difabel serta menggerakkan Green Inclusive School yang terdiri dari 150 siswa Sekolah Luar Biasa yang mendapatkan keterampilan pengolahan limbah dan pengolahan limbah organik dan pemilahan limbah anorganik.

Yasir juga menjadi Lead of Barista di Inklusi Coffee yang mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, penampungan minyak jelantah sisa produksi, dan penggunaan kemasan bio-degradable untuk take away.

“Allah tidak pernah menciptakan produk gagal, kita semua diciptakan dengan sempurna dalam bentuk yang berbeda. Ayo ambil peran untuk terus merawat lingkungan,”ajak Yasir.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Local Hero Pertamina disiapkan untuk menjadi penggerak di lingkungan sekitarnya.

Setiap tahun Pertamina memberikan penghargaan kepada Local Hero yang menginspirasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.

“Local Hero Pertamina ini memiliki jiwa kepahlawanan. Mereka telah menunjukkan komitmennya yang kuat dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan, komunitas lokal, dan masyarakat luas, serta menjadi inspirasi bagi masyarakat di sekitarnya,”tandas Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com