KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) memonitor implementasi injeksi C02 Lapangan Sukowati, Bojonegoro dengan sistem digital 24 jam bernama Data Acquisition Realtime Analyzer Command Center (DARA CO.CO), yang dapat memantau seluruh aktivitas injeksi CO2 beserta Sumber Daya Manusia (SDM).
Pemantauan tersebut dilakukan dalam acara Kick Off Field Trial Interwell C02 Injection di Lapangan Sukowati, Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (14/10/2024).
Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati secara langsung memonitor proses injection C02 di ruang kendali digital.
“Sebagai badan usaha milik negara (BUMN), amanah untuk melakukan terobosan termasuk implementasi teknologi baru, dan sebuah kebanggaan menjadi bagian dari sejarah pelaksanaan teknologi baru untuk mewujudkan kemandirian energi,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/10/2024).
Baca juga: Tekan Emisi, Pertamina Terapkan Teknologi Carbon Capture Utilization and Storage
Nicke menjelaskan bahwa keberhasilan injeksi C02 menunjukkan komitmen Pertamina dalam penerapan teknologi CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage).
“Jadi ada dua hal yang bisa kita capai, yaitu pertama kita bisa menurunkan emisi karbon dan yang kedua adalah meningkatkan produksi minyak dari Sukowati,” katanya.
Penerapan teknologi CCUS, lanjut Nicke, juga akan memberikan peluang bisnis baru dari beragam sektor pada masa depan.
“Sebagai gambaran yang kita injeksi C02 hari ini berasal dari beragam sektor, ada dari pabrik pupuk dan dari industri lain. Dan ini tentunya memberikan keyakinan bahwa transisi energi bukan hanya mengurangi emisi di hulu migas tetapi juga menciptakan bisnis baru dengan melakukan CCUS,” imbuhnya.
Baca juga: Bersama Perusahaan Jepang, Pertamina Akselerasi Pengurangan Emisi lewat Injeksi CO2 CCUS
Peluang bisnis baru ini terbuka lebar karena Indonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon C02 hingga 530 gigaton, sehingga Indonesia juga berpotensi menjadi carbon capture hub di regional.
“Kita akan melangkah ke seluruh blok migas di seluruh indonesia untuk mewujudkan kemandirian energi dan juga mencapai Net Zero Emission 2060. Terima kasih kepada pemerintah mohon dukungannya selalu,” ucap Nicke.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Noor Arifin Muhammad turut mengapresiasi langkah Pertamina dalam mendukung pemerintah melalui inovasi teknologi CCUS di Lapangan Sukowati.
“Pemerintah mendukung sekali, komitmen pemerintah sudah jelas dan ini menjadi pesan dari Pak Menteri ESDM bahwa kita harus menjaga lifting dan meningkatkan produksi migas,” ujarnya.
Baca juga: UMKM Binaan Pertamina Bukukan Transaksi Ekspor 10,5 Juta Dollar AS di Trade Expo Indonesia 2024
Selain itu, Deputy Director General CCS Project Department Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) Hiroshi Okabe juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin antara JOGMEC dengan Pertamina.
“Kami berkomitmen untuk memperpanjang kolaborasi dalam penerapan CCUS yang berkontribusi untuk reduksi gas emisi. Kami akan melanjutkan kolaborasi di Sukowati bersama Pertamina,” ujarnya.
Terakhir, General Manager Asia Carbon Neutral Business Department Japan Petroleum Exploration (JAPEX) Kyoko Okamoto menyampaikan rasa bangga karena dapat bekerja sama dengan Pertamina dalam penerapan CCUS di Sukowati.
Baca juga: Pertamina Raih 12 Penghargaan Kehumasan, Wujud Komitmen Informasi Publik Berkelanjutan
“Saya percaya kerja sama ini akan membuat kita solid untuk mengembangkan CCUS di Sukowati. Kami juga berharap kolaborasi kita terus berjalan untuk mencapai Net Zero Emission,” ujarnya.