Kinerja Pertamina 2023 Tunjukkan Pertumbuhan Operasional di Semua Lini Bisnis

Kompas.com - 11/06/2024, 14:47 WIB
DWN,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasca restrukturisasi organisasi yang melibatkan pembentukan holding dan subholding, kinerja PT Pertamina (Persero) sepanjang 2023 menunjukkan peningkatan signifikan.

Perusahaan pelat merah ini berhasil menghadapi tantangan global seperti penurunan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar dengan meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan manajemen keuangan.

Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati menyatakan bahwa restrukturisasi tersebut memperkuat kinerja operasional di seluruh lini bisnis, baik di tingkat holding maupun subholding telah menjadi lebih solid dan andal.

“Peningkatan ini seiring dengan pertumbuhan operasional dan juga tercermin dalam capaian keuangan yang terus meningkat, berkat efisiensi, optimalisasi biaya, manajemen liabilitas, serta komitmen dalam menyelesaikan piutang pemerintah kepada Pertamina,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (11/6//2024).

Baca juga: Gelar RUPST, Perusahaan Gas Negara Umumkan Susunan Direksi dan Komisaris Baru

Pernyataan tersebut disampaikan Nicke usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan Tahun Buku 2023 di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin (10/6/2024).

Melalui Subholding Hulu, produksi minyak dan gas (migas) tumbuh 8 persen, dari 967.000 million barrel oil per day (MBOEPD) pada 2022 menjadi 1.044 MBOEPD pada 2023.

Produksi tersebut dialokasikan untuk kebutuhan energi nasional, dengan kontribusi dari 24 persen blok dalam negeri yang dikelola Pertamina sebesar 69 persen untuk minyak dan 34 persen untuk gas.

Pertamina juga mengakuisisi enam blok pada 2023, termasuk Blok Masela, Blok Bunga, dan Peri Mahakam.

Baca juga: Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Subholding Pengolahan dan Petrokimia meningkatkan produksi kilang sebesar 2 persen, dari 333 juta barel (BBL) pada 2022 menjadi 341 juta BBL pada 2023.

Proyek refinery development master plan (RDMP) Balikpapan telah mencapai 84 persen pada akhir Desember 2023. Pertamina juga meluncurkan inovasi produk energi ramah lingkungan seperti sustainable aviation fuel (SAF), BioSolar B35, dan Pertamax Green.

Peningkatan penjualan dan distribusi

Sementara pada bisnis pemasaran dan niaga, Subholding Commercial and Trading mencatat peningkatan penjualan produk BBM dan non-BBM dari 98 juta kiloliter (KL) pada 2022 menjadi 100 juta KL pada 2023.

PT Pertamina Patra Niaga (PPN) mulai menyalurkan BBM ramah lingkungan seperti Pertamax Green 95 dan Biosolar 35.

Baca juga: Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Program BBM 1 Harga, One Village One Outlet (OVOO), dan Pertashop telah mencakup 98 persen wilayah Indonesia hingga akhir 2023.

"Sebagai lini bisnis yang berinteraksi langsung dengan konsumen, Pertamina terus mengoptimalkan pemanfaatan digitalisasi secara terpadu, mulai dari distribusi hingga layanan. Langkah ini memungkinkan sektor ini mencapai efisiensi yang signifikan bagi Pertamina," jelas Nicke.

Subholding gas juga berhasil meningkatkan penjualan dari 327.000 billion british thermal unit (BBTU) pada 2022 menjadi 337.000 BBTU pada 2023, didorong oleh pertumbuhan permintaan dari sektor industri, komersial, dan rumah tangga.

Sementara itu, jaringan gas (jargas) bertambah 55.000, sehingga total mencapai 820.000 sambungan rumah tangga (SRT). Transmisi gas meningkat sekitar 8 persen, dari 493 miliar SCF pada 2022 menjadi 532 miliar SCF pada 2023.

Baca juga: Optimalisasi Kinerja dan Segarkan Posisi, Gus Halim Lantik Pimpinan Tinggi Pratama di Kemendesa PDTT

Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) mencatat peningkatan kinerja dengan transportasi kargo naik 3 persen, dari 157 juta KL pada 2022 menjadi 161 juta KL pada 2023.

SH IML mengoperasikan 784 kapal tanker serta supported vessels di domestik dan 50 rute internasional.

Pertamina menggunakan desain EcoShip pada sebagian besar kapalnya, yang menurunkan emisi dan meningkatkan efisiensi bahan bakar hingga 8 persen.

Baca juga: Antisipasi Aset Mangkrak Bahan Bakar Fosil dari Transisi Energi

Pertumbuhan energi baru dan terbarukan

Subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) meningkatkan produksi listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT), termasuk panas bumi, sebesar 17 persen, dari 4.658 giga watt hour (GWh) pada 2022 menjadi 5.451 GWh pada 2023.

SH PNRE juga mengkomersialisasi beberapa operasional seperti IPP Jawa 1 Unit 2 dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Rokan, Refinery Unit II, III, IV, dan VI.

Nicke menyatakan bahwa sebagian besar indikator operasi di seluruh subholding meningkat pada 2023 dibandingkan 2022. Pertumbuhan operasional ini didorong oleh meningkatnya permintaan konsumen, terutama di sektor energi transisi.

“Hal ini mencerminkan Pertamina menjalankan visinya untuk mendorong pemanfaatan energi transisi, sekaligus menjaga ketahanan energi nasional pada sektor migas,” ucap Nicke.

Baca juga: Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Ia menambahkan bahwa selama 2023, Pertamina mengimplementasikan salah satu kunci pemanfaatan digitalisasi melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC).

Transformasi digital tersebut memonitor dan mengendalikan seluruh proses bisnis Pertamina dengan baik, termasuk proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi.

Pertamina juga berhasil menjalankan penugasan khusus dari pemerintah untuk menyalurkan energi ke masyarakat.

Nicke menegaskan bahwa mandat ini mencakup pengelolaan energi dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.

Baca juga: Apresiasi Program WEC, Pemerintah Tawarkan Pendanaan dan Riset untuk Pelaku Usaha

"Pertamina menerima berbagai penugasan dari pemerintah untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan keadilan energi. Fokus utama Pertamina adalah menjalankan bisnis yang terintegrasi, mulai dari hulu migas hingga penyaluran produk, guna memenuhi kebutuhan industri, komersial, masyarakat, dan rumah tangga," jelasnya.

Dalam menjalankan tugas tersebut, Pertamina menyediakan dan mendistribusikan paket perdana liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) untuk kapal penangkap ikan serta mesin pompa air bagi nelayan dan petani.

Pertamina juga mendukung pengembangan infrastruktur, seperti jargas rumah tangga, termasuk yang digunakan di kawasan inti pusat pemerintahan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca juga: BP Tapera Bantah Iuran Peserta Bakal Dipakai untuk Pembangunan IKN

Dukungan dan sinergi untuk penyaluran energi

Pada kesempatan yang sama, Vice President (VP) Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso menyatakan bahwa Pertamina terus bersinergi dengan pemangku kepentingan untuk penyaluran energi yang lancar dan aman.

Ia menyebut bahwa dukungan pemerintah memainkan peran penting dalam kesuksesan Pertamina menjalankan penugasan, sehingga penyaluran energi dapat terlaksana dengan lancar, aman, dan sesuai tujuan.

"Kami mengapresiasi peran semua entitas pemerintah, aparat, serta perangkat desa dan masyarakat dalam mendukung distribusi energi, sehingga penugasan ini berjalan dengan baik dan target penyaluran energi tercapai," jelas Fadjar.

Baca juga: Bappenas dan Pertamina Jalin Kerja Sama, Kembangkan Kebijakan Energi Keberlanjutan

Sebagai pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Semua upaya tersebut sejalan dengan penerapan prinsip environmental, social, dan governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com