KOMPAS.com - PT Pertamina Patra Niaga (PPN) melalui Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tuban bergerak cepat menangani kebocoran pipa yang terjadi pada pukul Senin (10/6/2024) pukul 02:00 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan dinding pengamanan mampu memagari agar rembesan tidak meluber (auto protection).
Selain itu, penanganan juga dilakukan dengan mengerahkan truk vakum (penyedot minyak) dan oil absorbent (penyerap minyak) untuk segera menangani minyak yang keluar. Minyak yang bocor dari pipa ini adalah BBM jenis Pertamax.
Baca juga: Instalasi Pipa Terminal BBM Pertamina di Tuban Bocor, Warga Satu Desa Mengungsi
Sebagai langkah antisipasi keselamatan warga, PPN segera mengevakuasi penduduk Desa Tasikharjo yang berada di sekitar lokasi kebocoran, meskipun jarak pemukiman warga cukup jauh dari Terminal BBM Tuban.
Area Manager Communication, Relation, and CSR PPN Jatimbalinus Ahad Rahedi menyatakan bahwa kondisi sudah berangsur membaik, dan penyebab kebocoran masih dalam tahap investigasi.
“Kondisi sudah berangsur membaik dan sebagian warga telah kembali ke rumah. Penyaluran BBM ke masyarakat Tuban dan sekitarnya tetap berjalan normal dan stok dipastikan aman. Kami juga terus berkoordinasi dengan forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, serta lembaga dan instansi terkait lainnya di Tuban,” jelasnya.
Baca juga: Instalasi Pipa Terminal BBM Pertamina di Tuban Bocor, Warga Satu Desa Mengungsi
Untuk keselamatan, PPN mengimbau masyarakat di sekitar area Terminal BBM untuk tidak merokok atau menyalakan api hingga kondisi dinyatakan sepenuhnya aman.