KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) mendukung peningkatan lifting minyak dan gas (migas) untuk ketahanan energi nasional.
Berdasarkan kinerja, Pertamina berhasil membukukan peningkatan kinerja migas 2023.
Tren kontribusi kinerja produksi hulu Pertamina juga meningkat secara nasional. Pada 2023, produksi minyak berkontribusi 69 persen dan produksi gas 34 persen secara nasional.
Pencatatan itu membuktikan tumbuhnya kinerja Pertamina pada saat produksi migas secara nasional mengalami tren penurunan.
“Kinerja Pertamina meningkat dalam kurun waktu lima tahun terakhir dengan produksi migas naik hingga 7 persen,” jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR RI, Selasa (28/5/2024).
Baca juga: Dirut Pertamina Sampaikan 2 Strategi untuk Capai Komunitas Ekonomi ASEAN
Secara keseluruhan, kinerja migas Pertamina tumbuh 7 persen. Perolehan itu terdiri atas 6 persen kontribusi pertumbuhan domestik dan internasional yang tumbuh 12 persen.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, peningkatan kinerja itu merupakan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Hal itu juga sejalan dengan program pemerintah melalui peningkatan produksi dan lifting migas.
Dalam RDP tersebut, Komisi VII DPR RI mendorong Pertamina meningkatkan lifting secara signifikan melalui langkah-langkah progresif dan konkrit.
Hal itu dilakukan untuk mendukung pencapaian target lifting migas nasional dan ketahanan energi nasional.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.