Transformasi Pelabuhan Pelindo Bantu Wujudkan Ketahanan Logistik Nasional

Kompas.com - 31/12/2024, 18:51 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Pada September 2023, Bappenas mengumumkan bahwa biaya logistik Indonesia telah mencapai angka 14,29 persen terhadap PDB. Angka ini turun dari periode sebelumnya pada 2018 sebesar 23,80 persen.

Oleh karenanya, pemerintah menargetkan penurunan biaya logistik hingga 8 persen terhadap PDB pada 2045.

Sebagai salah satu BUMN bidang logistik, Pelindo mendukung pencapaian target tersebut melalui percepatan transformasi pelabuhan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sejauh ini, Indonesia sudah berhasil menekan biaya logistik 13-14 persen. Namun, angka ini disebut masih lebih tinggi ketimbang negara-negara lainnya.

Baca juga: Pelindo: Keberhasilan Merger dan Kontribusi Membangun Masa Depan Maritim Indonesia

"Karena itu, sesuai arahan Presiden Prabowo untuk mendukung program swasembada pangan, energi, dan hilirisasi, hari ini saya melanjutkan koordinasi agar biaya itu bisa ditekan lagi," ujar Erick usai melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Jakarta, Senin (29/10/2024).

Kolaborasi antara Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan untuk mempercepat penurunan biaya logistik, khususnya di sektor transportasi, sejalan dengan program swasembada pangan, energi, dan hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah.

Transformasi yang dilakukan oleh Pelindo melalui standardisasi dan digitalisasi, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi layanan pelabuhan dan memantapkan peran strategis pelabuhan dalam rantai pasok logistik, guna mendorong tercapainya target penurunan biaya logistik nasional.

Tingkat efisiensi layanan pelabuhan dapat dinilai dari port stay, yaitu durasi yang dibutuhkan kapal untuk bersandar di pelabuhan.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Merger Pelindo Dapat Dukungan dari Menhub Dudy

Semakin cepat bongkar muat barang dilakukan di pelabuhan, durasi port stay akan menjadi semakin singkat yang kemudian berdampak pada peningkatan sailing time kapal, sehingga perusahaan pelayaran sebagai pengguna jasa pelabuhan akan mendapatkan manfaat berupa penghematan biaya operasional.

Berdasarkan kajian yang dilakukan Pelindo serta testimoni dari pelanggan, percepatan layanan yang sudah dilakukan berdampak langsung pada penghematan BBM sebesar 15-30 persen per satu siklus pelayaran.

Transformasi layanan secara konsisten dan bertahap diterapkan di seluruh wilayah kerja Pelindo.

Sebagai?gambaran, standardisasi?layanan?operasional?peti?kemas di? Cabang Sorong telah berhasil meningkatkan produktivitas bongkar-muat dari 17 box per ship per hour (BSH) menjadi 30 BSH.

Baca juga: Pelni, ASDP, Pelindo Mau Digabung, Erick Thohir Sebut Pelindo Jadi Holdingnya

Selaras dengan itu, produktivitas penanganan crane juga naik dari 8 box per crane per hour (BCH) menjadi 22 BCH yang berdampak pada penurunan port stay dari rata-rata 72 jam atau 3 hari menjadi 24 jam atau 1 hari.

Pada layanan operasional nonpeti kemas, standardisasi operasional di Cabang Jamrud-Nilam-Mirah (Surabaya) telah berhasil memperbaiki kinerja untuk komoditas curah cair dengan memangkas port stay hingga 30 persen, yakni dari 89 jam menjadi 62 jam.

Perbaikan juga terlihat pada komoditas curah kering, dengan penurunan port stay sebesar 22 persen, yakni dari 86 jam menjadi 67 jam.

Hal ini menunjukkan komitmen Pelindo dalam menguatkan konektivitas logistik nasional dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, energi, dan hilirisasi pemerintah.

Baca juga: Anak Usaha PT Pelindo Catat Pendapatan Rp 1,38 Triliun Per Kuartal III-2024

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menambahkan, peningkatan kinerja pelabuhan juga didukung oleh digitalisasi layanan kepelabuhanan yang memungkinkan arus barang menjadi lebih terkontrol karena diawasi melalui sistem terintegrasi yang akurat dan responsif.

“Pelindo berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan ekosistem logistik yang lebih efisien. Strategi Pelindo berfokus pada memperpendek port stay,” tambah Arif.

Implementasi tranformasi Pelindo juga berbanding lurus dengan kinerja operasional korporasi yang mengalami tren pertumbuhan selama tiga tahun terakhir.

Arus barang yang dilayani oleh pelabuhan Pelindo hingga bulan November 2024 tercatat mencapai 181,2 juta ton atau meningkat 17 persen dari tahun sebelumnya. Dari jumlah ini, 55 persen di antaranya merupakan barang ekspor impor.

Baca juga: Pelindo Petikemas Catatkan Peningkatan Arus Peti Kemas di TPK Kendari hingga 7 Persen

Sementara itu, arus peti kemas juga menunjukkan kenaikan sebesar 6,4 persen pada periode yang sama, yaitu 17,1 juta TEUs dengan 46 persen di antaranya merupakan peti kemas ekspor impor.

Transformasi yang dilakukan Pelindo disambut baik oleh perusahaan pelayaran, salah satunya Meratus Line.

Direktur Utama Meratus Line Slamet Raharjo mengatakan bahwa transformasi Pelindo memudahkan pengguna jasa untuk berkomunikasi dengan Pelindo jika terdapat kendala pengiriman maupun bongkar muat.

"Dengan adanya transformasi, pelayanan bongkar muat dapat dilakukan melalui satu pintu yang bermanfaat dalam efisiensi waktu dan biaya logistik," tuturnya.

Baca juga: Pelindo Siap Layani PLTU Binjeita di Perairan Wajib Pandu Labuan Uki, Sulut

Terkini Lainnya
Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng ULM Berdayakan Masyarakat

Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng ULM Berdayakan Masyarakat

Pelindo
Pelindo Terminal Petikemas Dukung Program Prioritas Jateng, Tanam 50.000 Bibit Mangrove

Pelindo Terminal Petikemas Dukung Program Prioritas Jateng, Tanam 50.000 Bibit Mangrove

Pelindo
Pelindo Raih Juara Umum Lomba Olahraga Harhubnas Kemenhub 2025

Pelindo Raih Juara Umum Lomba Olahraga Harhubnas Kemenhub 2025

Pelindo
Pelindo Kembali Masuk Daftar Fortune Indonesia 100

Pelindo Kembali Masuk Daftar Fortune Indonesia 100

Pelindo
Program Pelita Warna, Upaya Pelindo Petikemas Berdayakan Perempuan di Lapas Malang

Program Pelita Warna, Upaya Pelindo Petikemas Berdayakan Perempuan di Lapas Malang

Pelindo
Sambut HUT RI, Pelindo Petikemas Tanam 1.500 Pohon di Area Terminal

Sambut HUT RI, Pelindo Petikemas Tanam 1.500 Pohon di Area Terminal

Pelindo
Pelindo Sukses Layani Kapal Roro Jumbo Berkapasitas 7.000 Unit Mobil

Pelindo Sukses Layani Kapal Roro Jumbo Berkapasitas 7.000 Unit Mobil

Pelindo
Pelindo: Arus Peti Kemas Ekspor Impor Semester I-2025 Tumbuh 13,64 Persen

Pelindo: Arus Peti Kemas Ekspor Impor Semester I-2025 Tumbuh 13,64 Persen

Pelindo
Sempat Ada Kendala Teknis, Alat Bongkar Muat di Terminal Peti Kemas Tarakan Kembali Berfungsi

Sempat Ada Kendala Teknis, Alat Bongkar Muat di Terminal Peti Kemas Tarakan Kembali Berfungsi

Pelindo
Pelabuhan Pulau Baai Siap Beroperasi Optimal, Menhub Apresiasi Pelindo

Pelabuhan Pulau Baai Siap Beroperasi Optimal, Menhub Apresiasi Pelindo

Pelindo
Sempat Terganggu akibat Insiden RTG, Layanan TPK Bitung Kembali Normal Sejak Awal Juli

Sempat Terganggu akibat Insiden RTG, Layanan TPK Bitung Kembali Normal Sejak Awal Juli

Pelindo
Mulai 1 Juli 2025, Pelindo Serahkan Pengelolaan TPK Berlian ke Terminal Teluk Lamong

Mulai 1 Juli 2025, Pelindo Serahkan Pengelolaan TPK Berlian ke Terminal Teluk Lamong

Pelindo
Laksanakan Penugasan Kemenhub, Pelindo Kebut Pengerukan Alur Bengkulu untuk Kelancaran Logistik Pulau Enggano

Laksanakan Penugasan Kemenhub, Pelindo Kebut Pengerukan Alur Bengkulu untuk Kelancaran Logistik Pulau Enggano

Pelindo
Pelindo Dorong Sinergi Maritim ASEAN lewat ASEAN Ports and Logistics 2025

Pelindo Dorong Sinergi Maritim ASEAN lewat ASEAN Ports and Logistics 2025

Pelindo
Jelang Idul Adha 2025, Pelindo Petikemas Siapkan 30 Juru Sembelih Halal

Jelang Idul Adha 2025, Pelindo Petikemas Siapkan 30 Juru Sembelih Halal

Pelindo
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com