KOMPAS.com - PT Pelindo Terminal Petikemas ( SPTP) bersama PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dengan menanam 632 bibit terumbu karang di Pulau Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Penanaman tersebut dilakukan di area yang rusak akibat aktivitas yang berlebihan oleh manusia di sekitar habitat terumbu karang.
Agenda itu merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pelindo Group sebagai bentuk kepedulian lingkungan di sekitar perusahaan.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan, konservasi terumbu karang di Lampung dilakukan untuk mengurangi dampak aktivitas hilir mudik kapal dari dan menuju pelabuhan.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Infrastruktur, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Pelindo
Provinsi Lampung dipilih menjadi lokasi konservasi terumbu karang, karena daerah ini merupakan area yang digunakan IPC Terminal Petikemas Pajang.
“Kami menanam sebanyak 632 bibit terumbu karang dikemas dalam 79 rak ditanam di area seluas 158 meter persegi (m2). Jumlah rak kami sesuaikan dengan perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI,” ujar Widyaswendra melalui siaran persnya, Selasa (20/8/2024).
Dalam pelaksanaannya, SPTP bekerja sama dengan komunitas pecinta alam Lampung Underwater Community (LUC) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Pahawang. Kegiatan konservasi ini merupakan penanaman terumbu karang terbanyak di Pulau Pahawang.
Pulau Pahawang merupakan salah satu destinasi wisata di Provinsi Lampung dengan luas wilayah sebesar 1.020 hektar (ha) yang dihuni oleh 1.837 jiwa dan 447 kepala keluarga.
Baca juga: Bank Mandiri Teken Kerja Sama Perkuat Layanan Keuangan untuk Pelindo
Sebagian besar warganya menggantungkan pendapatan dari sektor pariwisata. Sederet potensi bahari Pulau Pahawang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk kegiatan snorkeling dan diving.
“Konservasi terumbu karang bukan pertama kali dilakukan oleh SPTP. Pada 2023, kami melakukan konservasi 1.400 bibit terumbu karang yang ditanam dengan metode rocklife di perairan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu,” jelas Widyaswendra.
Bibit terumbu karang ditanam menggunakan rangka pipa/paralon yang setelah melalui proses uji coba paling sesuai dengan kondisi laut di Pulau Pahawang.
Rencananya, akan dilakukan kegiatan pemeliharaan rutin dalam satu hingga tiga bulan setelah penanaman.
Adapun Pelindo Lestari Konservasi Terumbu Karang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 14.5.1 tentang jumlah luas kawasan konservasi perairan laut.
Baca juga: Terjadi Aksi Mogok Kerja, Pelindo Petikemas Tetap Layani Bongkar Muat di Pelabuhan Merauke
Ketua LUC Kusbiyanti menjelaskan, terdapat empat jenis terumbu karang yang ditanam di area Pulau Pahawang, yakni Acropora cervicornis, Acropora carduus, Acropora formosa, dan Acropora psammocora (jahe hijau).
"LUC mengapresiasi SPTP yang telah berkomitmen mendorong pelestarian laut. Program konservasi terumbu karang di Pulau Pahawang adalah program konservasi terumbu karang kedelapan kolaborasi Pelindo Group dan LUC sejak 2017," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pulau Pahawang, Salim, menyambut baik konservasi terumbu karang yang dilakukan oleh SPTP.
Pihaknya berharap konservasi yang dilakukan dapat memberikan manfaat untuk lingkungan dan masyarakat Pulau Pahawang. Sebab, terumbu karang merupakan daya tarik pariwisata yang mampu memberikan dampak ekonomi bagi warga setempat.
Baca juga: Pelindo Perluas Penerapan Autogate di 29 Pelabuhan Tahun Ini
“Wisatawan datang ke daerah kami karena keindahan alam bawah laut, sehingga terumbu karang menjadi hal penting bagi kelangsungan pariwisata yang perlu kita jaga bersama,” ucapnya.