KAI Manfaatkan Peningkatan Kuota BBM Subsidi untuk Kelancaran Operasional dan Pengembangan Jalur Baru

Kompas.com - 21/01/2025, 16:59 WIB
Dwinh,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memanfaatkan peningkatan kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang diberikan pemerintah dengan tetap mengutamakan transparansi dan efisiensi operasional.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan bahwa peningkatan kuota tersebut sangat penting untuk kelancaran operasional kereta api serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

“KAI berkomitmen untuk menghadirkan transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan,” ucap Anne dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (21/1/2025).

Selain itu, kuota subsidi juga akan digunakan untuk pengembangan jalur baru, termasuk proyek Kereta Api (KA) Perintis Makassar-Parepare. Hal ini bertujuan agar kereta api terus menjadi solusi transportasi yang berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Jalan Provinsi di Manggarai Barat Longsor hingga Akses Transportasi Terganggu

Anne juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi ( BPH Migas) atas kepercayaan yang diberikan.

“Peningkatan kuota ini mencerminkan kolaborasi strategis antara pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mencapai cita-cita besar bangsa,” ucapnya.

Pada 2025, alokasi kuota BBM subsidi untuk KAI meningkat 6,7 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 209.809 kiloliter (KL). 

Adapun rinciannya, kereta penumpang mendapat alokasi 184.036 KL, kereta barang komoditas klinker sebanyak 913 KL, kereta barang komoditas parcel sebanyak 3.996 KL, kereta barang komoditas peti kemas sebanyak 15.593 KL, dan kereta barang komoditas semen sebanyak 5.271 KL.

Baca juga: Pemerintah Minta Perusahaan Truk Semen Bangun Ulang Jembatan Busui Kaltim-Kalsel yang Ambruk

Kuota tersebut akan didistribusikan ke berbagai daerah operasi (daop) dan divisi regional (divre) sesuai kebutuhan operasional masing-masing wilayah.

Komitmen pemerintah dukung transportasi kereta api

Anne menegaskan bahwa peningkatan kuota BBM subsidi mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengoperasian kereta api sebagai moda transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan.

“Kereta api diharapkan menjadi bagian integral dalam menghubungkan masyarakat di seluruh Indonesia dan mendukung pembangunan ekonomi nasional,” imbuhnya.

Baca juga: Visi Misi Mulia-PAS pada Pilkada Bali; Pembangunan Ekonomi hingga Perlindungan Pekerja Migran

Peningkatan infrastruktur dan transportasi publik yang efisien, terjangkau, serta ramah lingkungan merupakan salah satu fokus utama dari visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Melalui BPH Migas, pemerintah meningkatkan kuota BBM subsidi untuk kereta api sebagai bagian dari upaya mendukung visi besar pembangunan nasional.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa langkah tersebut sejalan dengan visi Asta Cita yang bertujuan menyediakan transportasi murah, andal, dan ramah lingkungan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: Dua Anak Usaha Pertamina Pasarkan Produk Kilang Ramah Lingkungan ke Pasar Global

Ia juga menekankan bahwa dukungan BBM subsidi sangat penting untuk pengembangan transportasi kereta api, yang efisien, hemat energi, aman, dan ramah lingkungan.

“Langkah tersebut tidak hanya mendukung Asta Cita tetapi juga memperkuat mobilitas masyarakat untuk kemajuan ekonomi nasional,” jelas Erick.

Terkini Lainnya
Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Kereta Api Indonesia
Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Kereta Api Indonesia
Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Kereta Api Indonesia
Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Kereta Api Indonesia
Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Kereta Api Indonesia
Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Kereta Api Indonesia
513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

Kereta Api Indonesia
Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Kereta Api Indonesia
Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Kereta Api Indonesia
Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

Kereta Api Indonesia
Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Kereta Api Indonesia
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com