KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia ( KAI) menggelar “ Batik Roadshow” sebagai bagian dari perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Dengan tema “Menelisik Batik, Merawat Riwayat,” pameran tersebut berlangsung di Stasiun Yogyakarta dari 21-31 Desember 2024.
Acara tersebut menyoroti harmoni antara budaya nusantara, khususnya batik dengan sejarah panjang transportasi kereta api di Indonesia.
Executive Vice President KAI Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo mengatakan, pihaknya bangga menyambut ratusan ribuan wisatawan yang menjadikan Yogyakarta sebagai pilihan utama selama Nataru.
“Kota ini menawarkan kombinasi sempurna antara keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakatnya,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (23/12/2024).
Adapun pameran “Menelisik Batik, Merawat Riwayat” menampilkan 30 koleksi batik Vorstenlanden yang menggambarkan filosofi mendalam dari seni tradisional.
Baca juga: KAI Luncurkan Fitur Carbon Footprint sebagai Solusi Transportasi Efisien dan Ramah Lingkungan
Berkolaborasi dengan Lawasan Batik dan Esca Design Studio, pameran itu mengintegrasikan seni instalasi dalam desain interior dengan narasi sejarah kereta api.
Bambang menyebutkan, Stasiun Yogyakarta sebagai salah satu stasiun tertua di Indonesia menjadi lokasi strategis untuk menyampaikan pesan pelestarian budaya kepada generasi muda.
“ Kereta api bukan hanya alat transportasi, tetapi juga penghubung antartradisi. Melalui pameran ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk mencintai sejarah dan warisan budaya Indonesia yaitu batik,” katanya.
Selama pameran berlangsung, pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan, mulai dari pertunjukan musik klasik, akustik, dan harmonika, hingga sesi Nyanting dan Healing yang mengajak pengunjung merasakan proses membatik secara langsung.
Beragam acara itu dirancang untuk mempererat hubungan generasi muda dengan seni dan budaya Nusantara.
Baca juga: KAI Service Perluas Area Parkir Motor di Stasiun Pasar Senen Untuk Penampungan 428 Motor
Bambang mengatakan, sebagai salah satu kota wisata, Yogyakarta tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga warisan budaya, seperti seni batik, gamelan, dan tarian tradisional.
“Pameran ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai kekayaan budaya Indonesia yang hadir di Stasiun Yogyakarta,” tuturnya.
Yogyakarta terus menjadi magnet wisata selama masa liburan Nataru. Dari 19-23 Desember pukul 08.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), tercatat sebanyak 87.710 wisatawan yang menggunakan kereta api jarak jauh telah tiba di dua stasiun besar Kota Yogyakarta.
Rinciannya adalah 58.459 penumpang tiba di Stasiun Yogyakarta dan 29.251 penumpang di Stasiun Lempuyangan.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba memaparkan, secara keseluruhan, penumpang yang tiba di seluruh stasiun wilayah Daop 6 Yogyakarta, termasuk Stasiun Solo Balapan, Wates, Purwosari, dan lainnya sejak 19-23 Desember pukul 08.00 sudah mencapai 140.586 penumpang.
Baca juga: Tingkatkan Keselamatan, KAI Kembangkan Inovasi Track-Mod dan Smart Rail
“Angka tersebut belum termasuk layanan Commuter Line di Area VI Yogyakarta pada periode 19-22 Desember yang menghantarkan 117.891 pengguna, serta KA Bandara di wilayah Yogyakarta yang menghantarkan 39.926 penumpang,” katanya.
Sebagai stasiun integrasi, selain kedatangan penumpang kereta jarak jauh, Stasiun Yogyakarta mencatatkan 29.956 pengguna Commuter Line dan 39.926 pengguna KA Bandara dari 19-22 Desember 2024.
Hal itu menjadikan Stasiun Yogyakarta sebagai salah satu stasiun integrasi yang banyak disinggahi penumpang kereta api.