KOMPAS.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk ( ADHI) kembali membuktikan kapabilitas dalam industri konstruksi dengan berhasil mencatatkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Kali ini, pencapaian tersebut diraih atas keberhasilan pembangunan Pusat Pelatihan Tim Nasional Sepak Bola di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Fasilitas itu dibangun menggunakan sistem modular volumetric, teknologi konstruksi inovatif yang pertama kali diterapkan di Indonesia.
Proyek yang berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu berhasil mencatatkan rekor untuk pembangunan Pusat Pelatihan Sepak Bola pertama dengan sistem modular.
ADH bersama PT Adhi Persada Gedung (APG) sebagai mitra dalam pelaksanaan pembangunan itu menggunakan teknologi canggih untuk mempercepat penyelesaian dormitory pemain di kawasan Training Center (TC) PSSI.
Dengan keberhasilan itu, proyek tersebut dinilai mampu membuka pintu bagi penggunaan teknologi konstruksi mutakhir dalam skala nasional.
Baca juga: Adhi Persada Gedung Tuntaskan Proyek RS Hermina di IKN dalam 10 Bulan
Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengapresiasi inovasi yang diterapkan ADHI dalam proyek tersebut.
"Penggunaan sistem modular bukan hanya mempercepat proses konstruksi, tetapi juga memastikan kualitas bangunan yang sesuai dengan standar internasional,” katanya.
Iwan mengatakan, penggunaan teknologi itu merupakan bukti bahwa tenaga kerja Indonesia mampu bersaing secara global dalam membangun infrastruktur berteknologi tinggi.
Sementara itu, Senior Customer Relation Manager MURI Andre Purwandono menyebutkan, pencapaian itu sangat spesial karena menjadi rekor abadi yang tidak bisa dipecahkan.
"Ini adalah kategori yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Kami bangga dapat menyaksikan proyek ini lahir di IKN," ujarnya.
Terletak di atas lahan seluas 34,5 hektar (ha) di Penajam Paser Utara, Pusat Pelatihan itu dilengkapi dengan fasilitas modern untuk menunjang persiapan Tim Nasional Sepak Bola Indonesia.
Baca juga: ADHI Lakukan Groundbreaking Proyek EPCC Jetty dan Propylene Storage Tank di Indramayu
Proyek itu mencakup dua lapangan sepak bola, satu dengan rumput alami dan satu dengan rumput sintetis, serta asrama dengan kapasitas 138 orang, yang terdiri dari 56 kamar untuk pemain, 20 kamar untuk tim pelatih, dan 6 suite eksklusif untuk pelatih kepala.
Fasilitas pendukung lainnya, seperti ruang fisioterapi, pusat kebugaran, dan fasilitas medis juga turut hadir dalam kawasan itu.
Proyek ambisius itu tidak hanya didukung teknologi konstruksi terkini, tetapi juga mendapat pendanaan dari program FIFA Forward sebesar 1,25 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 19,2 miliar.
Pendanaan itu menunjukkan bahwa pusat pelatihan itu diakui secara internasional sebagai fasilitas yang akan berperan penting dalam pengembangan sepak bola nasional.
Pembangunan itu pun menunjukkan komitmen ADHI dalam mendukung kemajuan olahraga nasional melalui pembangunan infrastruktur berskala internasional, terutama bagi peningkatan kemampuan Tim Nasional Indonesia yang mampu menuju ke kancah internasional.
Baca juga: ADHI Bersama Presiden Resmikan RS Terbesar di Makassar untuk Layani Wilayah Timur Indonesia