KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), terus memperkuat posisi di bisnis menara telekomunikasi.
Hal tersebut dilakukan Mitratel dengan terus mengerjakan program untuk meningkatkan jumlah menara Mitratel yang tersambung jaringan fiber optik. Dengan begitu, para pengguna internet dapat menggunakan jaringan yang bebas hambatan, bebas buffering, dan bebas lag (jeda).
Tidak hanya itu, peningkatan jumlah menara Mitratel yang tersambung dengan jaringan fiber optik juga dapat mempercepat proses digitalisasi di Indonesia.
Hal tersebut menjadi langkah nyata Mitratel sebagai Leading Digital Infrastructure Company untuk mendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan, pihaknya akan mendukung penuh langkah fiberisasi yang dilakukan Mitratel lewat beragam strategis yang dijalankan.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Broadband, Telkom Ikut Bangun Kabel Laut dari Asia Tenggara hingga Eropa
“Perkembangan teknologi menuntut kebutuhan operator akan menara telekomunikasi semakin besar. Untuk itu, TelkomGroup melalui Mitratel dengan cepat mengambil peluang tersebut untuk memperkuat dan memantapkan posisi sebagai pemain menara telekomunikasi terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara nantinya.” ungkap Budi, dikutip dari keterangan pers resminya, Selasa (8/3/2022).
Lebih lanjut, Budi Setyawan juga menjelaskan bahwa hal tersebut sejalan dengan strategi yang sudah dicanangkan untuk value creation yang optimal bagi Mitratel.
"Fiberisasi ini tentunya juga merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas akses internet di seluruh Indonesia," lanjut dia.
Adapun implementasi program dilakukan melalui beberapa metode diberisasi, di antaramua capacity, hybrid capacity, hingga dark fiber baik yang memanfaatkan aset fiber optik Telkom maupun yang dibangun oleh Mitratel.
Baca juga: Adhi Karya Gandeng Telkom untuk Dorong Bisnis Properti
Sementara itu, pada Desember 2021, Mitratel telah memperluas cakupan layanan serat optik dengan pembangunan dan penyewaan 5.700 kilometer (km) jaringan serat optik secara nasional.
Penguatan jaringan itu akan meningkatkan sebaran dan kualitas mobile broadband melalui base transceiver station (BTS) 4G dan 5G.
Adanya program pembangunan yang sudah berjalan dari awal tahun 2022 itu diharapkan akan menambah total 1.500 menara Mitratel yang terhubung dengan jaringan optik.
Dengan begitu, jumlah 11.914 menara bisa bertambah menjadi 13.414 menara Mitratel yang terhubung dengan jaringan optik.
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi mengungkapkan, program tersebut dilakukan karena untuk memenuhi target perusahaan untuk peningkatan competitive advantage.
Selain itu, program tersebut juga untuk mendukung upaya Mitratel sebagai leader di market tower bisnis melalui peningkatan tenancy ratio untuk mendukung pertumbuhan bisnis pasca dilakukannya initial public offering (IPO).