KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berkomitmen untuk mengakselerasi ekonomi digital melalui dorongan digitalisasi di berbagai sektor dan lapisan masyarakat.
Salah satu wujud komitmen tersebut adalah dengan memberikan dukungan kepada usaha mikro kecil ( UMK).
Senior General Manager Community Development Center Telkom Hery Susanto mengatakan, pelaku UMK memerlukan inovasi dan penyegaran pola bisnis untuk mengembangkan usaha. Khususnya, di masa pandemi yang mengubah pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline menjadi online.
“Untuk itulah, perubahan kondisi yang ada seyogianya diikuti dengan inovasi pelaku UMK agar dapat bertahan bahkan berkembang. Tentunya, dengan mengoptimalkan teknologi dan digitalisasi. Di sinilah, Telkom memainkan peran untuk mendukung para pelaku ekonomi lokal,” Kata Hery dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (27/2/2022).
Lebih lanjut, Hery memaparkan, digitalisasi menjadi sebuah kebutuhan penting. Terbukti, pemanfaatan digitalisasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat sektor UMK mampu bertahan, bahkan berkembang.
Baca juga: Digiserve by Telkom Indonesia, Layanan Konektivitas untuk Perbankan hingga Pemerintahan
Hal itu dibuktikan oleh satu mitra binaan Telkom di Kota Lampung, Rumah Kopi JR Coffee. UMK ini berhasil mengembangkan usaha sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.
Kisah JR Coffee dimulai pada 2002. Kala itu, UMK ini didirikan dengan nama Kopi Bubuk Bintang Gajah.
Awalnya, JR Coffee hanya mempekerjakan 8 orang tenaga kerja. Seluruh proses produksi, mulai dari roasting hingga pengemasan, pun masih dilakukan secara manual.
Oleh sebab itu, UMK ini hanya bisa memproduksi 500 kilogram (kg) kopi per bulan. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi JR Coffee.
Salah satu upaya yang dilakukan JR Coffee untuk menghadapi tantangan tersebut adalah bergabung sebagai mitra binaan Telkom pada 2007. UMK ini pun mendapatkan dukungan berupa pinjaman modal usaha dari Telkom.
Modal tersebut dimanfaatkan untuk pembelian mesin yang dapat meningkatkan efektivitas produksi hingga satu ton per bulan. Strategi ini membuat JR Coffee mampu memenuhi permintaan pasar sekaligus memperluas jangkauan pemasaran.
Terbukti, JR Coffee berhasil memasarkan produknya hingga keluar Pulau Sumatera, bahkan rutin mengikuti berbagai pameran UMK.
Baca juga: Dorong Talenta Digital Indonesia, Leap-Telkom Digital Luncurkan Program Beasiswa Pijar Camp
Hal serupa juga dirasakan oleh pelaku industri kerajinan UD Mitra Elang Abadi yang bergerak di sektor usaha pengemasan kapas dan perdagangan.
Usaha yang dirintis sejak 2011 itu pun bergabung menjadi mitra binaan Telkom. Berkat bantuan usaha dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, UD Mitra Elang Abadi berhasil meluaskan sayapnya ke sektor kerajinan bola kaki dan celengan.
Dengan memberdayakan 15 orang tenaga kerja lokal sekitar, UD Mitra Elang Abadi berhasil memproduksi 10.000 buah bola setiap bulan.
Tak hanya di Lampung, UD Mitra Elang Abadi juga berhasil memasarkan produknya ke Jambi dan Palembang.
Meski demikian, Henry mengakui bahwa masih banyak permasalahan digitalisasi yang dialami para pelaku UMK.
“Terutama, bagi UMK di beberapa daerah terpencil. Keterbatasan akses internet masih menjadi kendala. Pemahaman dari pelaku UMK terhadap teknologi dan pemasaran online terbatas. Proses produksi dan akses pasar daring juga masih belum cukup maksimal,” jelas Henry.
Baca juga: Percepat Transformasi Digital di Sumut, Telkom Hadirkan “Leap”
Untuk itu, lanjutnya, Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terus berupaya mengakselerasi pemerataan konektivitas. Dengan begitu, seluruh masyarakat bisa memanfaatkan akses internet untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk dalam menjalankan usaha
Upaya tersebut juga ia harapkan dapat dapat meningkatkan digitalisasi masyarakat dan mempercepat ekonomi digital Indonesia.
"Kontribusi Telkom ini merupakan upaya untuk menjadikan teknologi digital yang bermanfaat untuk semua orang. (Upaya ini juga) sejalan dengan semangat kami #DigitalUntukSemua demi menjadikan Indonesia yang lebih baik," ujar Hery.