KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus konsisten membangun infrastruktur telekomunikasi, baik di pelosok Indonesia maupun di internasional. Hal ini dilakukan untuk mendukung terwujudnya inklusi digital.
Kali ini, Telkom melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) kembali bergabung dengan konsorsium sistem komunikasi kabel laut internasional Southeast Asia-Middle East-Western Europe 6 (SEA-ME-WE 6).
Direktur Wholesale and International Service Telkom Bogi Witjaksono mengatakan, pihaknya mendukung penuh pembangunan konsorsium megaproyek infrastruktur SEA-ME-WE 6.
“Partisipasi Telin dalam SEA-ME-WE 6 akan memperkuat infrastruktur kabel internasional yang ditargetkan dapat meningkatkan kualitas akses broadband lebih cepat dan memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan,”ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (3/3/2022).
Bogi menyebutkan, hal tersebut juga menjadi angin segar yang dapat mengakselerasi transformasi digital dan inovasi. Dengan begitu, akselerasi ini diharapkan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Industri Smelter dan Tambak Diprediksi Tumbuh, Kabel Laut Sumatera-Bangka Dinantikan
Sementara itu, Chief Executive Officer Telin Budi Satria Dharma Purba mangaku sangat antusias menyambut pembangunan sistem kabel laut SEA-ME-WE 6 yang akan menambah infrastruktur global Telin yang sudah ada.
“SEA-ME-WE 6 akan menghubungkan 10 negara, membentang dari Asia Tenggara menuju Eropa. Kabel laut ini akan meluaskan konektivitas ke Indonesia menggunakan sistem komunikasi kabel laut Telin yang sudah ada untuk memberikan akses broadband lebih cepat kepada pengguna,” terangnya.
Budi mengatakan, pihaknya telah lama melihat lonjakan permintaan untuk akses internet cepat karena perubahan tren, seperti pengaturan kerja yang fleksibel, streaming video, dan gaming.
“Telin berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekosistem digital Indonesia menuju internasional. Berkolaborasi dengan perusahaan berskala global di SEA-ME-WE 6, Telin siap melayani konektivitas nasional dengan teknologi yang andal,” ungkapnya.
Adapun, partisipasi Telin pada konsorsium tersebut resmi diumumkan pada akhir Februari 2022 seiring dimulainya konstruksi sistem kabel bawah laut sepanjang 19.200 kilometer (km).
Baca juga: Akselerasi Ekonomi Digital, Telkom Dukung UMK Lokal
Kabel bawah laut tersebut menghubungkan beberapa negara antara Asia Tenggara dan Eropa. Pada 2014, Telin turut serta dalam megaproyek konsorsium SEA-ME-WE 5.
Konsorsium SEA-ME-WE 6 terdiri dari berbagai operator besar dari berbagai negara di dunia, antara lain Bangladesh Submarine Cable Company, Bharti Airtel Ltd. (India), Dhiraagu (Maladewa), Djibouti Telecom, Mobily (Arab Saudi), Orange (Prancis), Singtel (Singapura), Sri Lanka Telecom, Telecom Mesir, Telekom Malaysia, Telin (Indonesia), dan Trans World Associates (Pakistan).
SEA-ME-WE 6 menghubungkan banyak negara, termasuk Indonesia dari Singapura (Asia) hingga Prancis (Eropa) dengan melintasi Malaysia, Bangladesh, Sri Lanka, Maladewa, India, Pakistan, Djibouti, Arab Saudi, dan Mesir.
SEA-ME-WE 6 hadir menawarkan salah satu latensi terendah yang tersedia antara Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Eropa Barat, dengan kemampuan transfer lebih dari 100 terabyte per detik atau setara 40.000 video berdefinisi tinggi setiap detik.
Infrastruktur tersebut akan memiliki kapasitas kabel fiber optic dua kali lipat leboh banyak dibandingkan dengan infrastruktur SEA-ME-WE sebelumnya.
Baca juga: Gandeng Telkom, ADCP Kembangkan Ekosistem Digital di Proyek TOD
Pembangunan itu merupakan upaya menjawab tuntutan konektivitas yang tidak dapat diprediksi dan bagian dari transformasi digital dinamis yang mengantarkan semakin banyak konsumen di Asia melalui Eropa ke dalam realitas digital.
SEA-ME-WE 6 menawarkan rute alternatif dengan keandalan tinggi untuk lalu lintas komunikasi yang padat antara Asia dan Eropa, serta memperkuat jaringan keseluruhan masing-masing mitra konsorsium melalui landing point baru trans-Mesir.
Fleksibilitas tambahan ini memungkinkan penyedia layanan dalam konsorsium dapat dengan cepat meningkatkan kapasitas, mengamankan trafik, dan menurunkan total biaya kepemilikan jaringan.
Sistem komunikasi kabel laut tersebut diharapkan selesai pada kuartal pertama pada 2025.
Hingga September 2021, Telkom memiliki fiber optic sepanjang 170.035 km yang terdiri dari 105.335 km kabel laut domestik dan 64.700 km kabel laut internasional.
Baca juga: Percepat Transformasi Digital Indonesia, Telkom Hadirkan Leap
Fiber optic itu menjangkau hingga 496 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia. Untuk mendukung infrastruktur fiber optic, Telkom juga memiliki satelit dengan total 109 transponder.