KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali berpartisipasi dalam pameran internasional Indonesia Pavilion Expo 2020 Dubai pada Rabu (5/1/2022) hingga Kamis (6/1/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Telkom sebagai BUMN telekomunikasi mengunggulkan produk digital dan startup karya terbaik anak bangsa ke delegasi asing, pemerintahan, investor hingga mitra bisnis.
Adapun tema yang dibahas di pameran itu, antara lain big data dan penerapannya untuk vaksinasi di Indonesia, Internet of Things (IoT), strategi memenangkan persaingan bisnis dengan big data, peran Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) untuk mengakselerasi ekspansi digital hingga masa depan industri gaming di Indonesia.
Selain itu, ada pula startup pitch dan speed dating oleh MDI yang diikuti delapan startup lokal, yaitu Izy, Opsigo, TaniHub, Manpro, Alodokter, Ctscope, SiCepat, dan Dagangan.
Baca juga: Belajar Dirikan Startup Bareng Mendikbud Ristek hingga Erick Thohir
Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid berharap, rangkaian acara Telkom di Indonesia Pavilion Expo Dubai 2020 dapat mengundang investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
“Tak hanya tertarik investasi, tetapi juga mengakui langkah digitalisasi Indonesia yang semakin kuat dari waktu ke waktu," imbuhnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (10/1/2022).
Untuk diketahui, event Expo 2020 Dubai merupakan pameran internasional yang menyajikan profil dan pencapaian negara-negara dunia. Indonesia sendiri memiliki tiga sektor utama yang ditonjolkan dalam pameran ini, yaitu perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Acara tersebut berlangsung secara hybrid, yaitu offline dari Expo 2020 Dubai dan online melalui YouTube dan Instagram Telkom.
Baca juga: Perkuat Bisnis Data Center, Telkom Ambil Alih Saham PT STS
Dalam Indonesia Pavilion Expo 2020 Dubai, Telkom menghadirkan beberapa narasumber secara daring, seperti Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Mira Tayyiba, Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji.
Kemudian ada narasumber dari Partner Bain & Company's Singapore Kiran Karunakaran, Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kemenkominfo Bambang Dwi Anggono, dan Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan.
Hadir pula Direktur Ekonomi Digital Direktorat Jenderal (Ditjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) I Nyoman Adhiarna, Partner Boston Consulting Group Povilas Joniškis, serta para narasumber lainnya yang ahli di bidang teknologi dan transformasi.
Pada kesempatan tersebut, Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan, pihaknya turut serta berperan dalam transformasi digital, salah satunya adalah pengembangan big data.
“Telkom saat ni telah memiliki 20 data center yang tersebar di Indonesia, tidak hanya di ibu kota tetapi juga daerah lainnya,” ucapnya.
Menurut Fajrin, transformasi digital penting untuk dilakukan. Sebab, transformasi digital membawa dampak yang besar baik bagi pekerja maupun konsumen.
Dampak untuk pekerja, kata dia, bisa membuka lapangan kerja, serta meningkatkan aktivitas dan produktivitas.
Baca juga: Menko PMK: Pandemi Jadi Momentum Pemerintah Untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
“Sedangkan dampak bagi konsumen adalah meningkatkan pelayanan untuk pelanggan dan mempermudah aksesibilitas pelanggan terhadap bisnis,” ujar Fajrin.
Sementara itu, Sekjen Kemenkominfo Mira Tayyiba mengatakan, Indonesia telah menyiapkan infrastruktur yang mendukung akselerasi digital.
“Maka pada kesempatan ini kami mengundang para investor Information Communication Technology (ICT) dan teknologi baik sektor upstream maupun downstream untuk mengambil bagian dalam mewujudkan rencana transformasi digital kami,” ujarnya mewakili Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Baca juga: Menkominfo Terima Penghargaan TOP Leader on Digital Implementation 2021
Mira meyakini momen tersebut adalah saat yang tepat bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Pasalnya, Indonesia telah secara intensif menangani pandemi, salah satunya melalui vaksinasi dan implementasi aplikasi PeduliLindungi yang merupakan kolaborasi dari Kemenkominfo, Kemenkes, dan Telkom.