KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memperkuat bisnis data center ( DC) dengan mengambil alih saham anak usahanya PT Sigma Tata Sadaya (STS).
Telkom juga melakukan penyertaan modal dalam bentuk cash dan noncash berupa aset (inbreng) tanah, bangunan, dan perangkat Hyperscale Data Center ( HDC).
Direktur Network and Information Technology Solution Telkom Herlan Wijanarko mengatakan, saat ini STS siap berperan sebagai entitas Data Center Co.
Selain itu, aset HDC yang masih dalam tahap konstruksi antara Telkom dan PT STS merupakan modal utama untuk menarik calon pelanggan.
“Kapasitas total HDC yang dibangun secara bertahap sebesar 75 megawatt (MW), dan ke depannya akan dikonsolidasikan juga dengan seluruh DC di TelkomGroup,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/12/2021).
Dengan pembangunan itu, Herlan berharap Telkom dapat meraih market secara masif dengan dukungan jaringan fiber optic triple homing terkuat yang dimiliki TelkomGroup.
Baca juga: Telkom Bakal Sediakan Akses Internet di Pos TNI Wilayah 3T
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi menambahkan, konsolidasi DC ke dalam satu entitas (Data Center Co.) yang langsung berada di bawah Telkom merupakan bentuk keseriusan perusahaan dalam mengelola aset DC dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.
Sementara itu, Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya dalam kesempatan sebelumnya menyampaikan, aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah penting dalam upaya transformasi perusahaan.
Dengan langkah ini, TelkomGroup diharapkan dapat lebih fokus dalam peningkatan kapabilitas dan value bisnis DC yang lebih optimal di masa mendatang.
“Bisnis DC merupakan bisnis yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan ekonomi digital, e-commerce yang diproyeksikan akan terus berekspansi, sehingga kami meyakini kebutuhan DC akan terus mencatatkan pertumbuhan positif,” tambah Budi.
Adapun, penandatanganan Akta Pengambilalihan Saham PT STS dan Akta Inbreng Tanah, Bangunan, dan Perangkat HDC digelar secara hybrid dengan protokol kesehatan ketat, Senin (27/12/2021).
Baca juga: Telkom akan Miliki Data Center Terbesar di Indonesia
Hadir secara fisik dalam acara tersebut Heri Supriadi dan Direktur STS Andreuw Th AF. Sementara itu, hadir melalui video conference Herlan Wijanarko dan Budi Setyawan Wijaya.
Setelah transaksi ini, STS resmi menjadi anak perusahaan yang langsung berada di bawah Telkom (direct subsidiary) dengan kapasitas dan kemampuan melayani pelanggan yang lebih luas.
STS yang dicita-citakan sebagai new DC company dari TelkomGroup dinakhodai Andreuw Th AF yang telah berpengalaman di industri DC dengan standar internasional di Telin Singapura.
Kesuksesan Andreuw dalam membangun Data Center Telin-3 dengan standar Tier-III dan Tier-IV ready di Jurong, Singapore, dan memimpin Telin Singapore itulah yang akan diimplementasikan ke tanah air.
Hal tersebut juga menjadi salah satu langkah TelkomGroup melalui STS untuk memberikan value terbaik bagi para stakeholder, serta untuk mengukuhkan diri sebagai perusahaan digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat.
Baca juga: Wujudkan Ekosistem Digital, Telkom Hadirkan Data Center neuCentrIX di Banjarmasin