KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi dari anak usahanya, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi ( Mitratel).
Salah satu caranya adalah dengan melakukan penyertaan modal berupa inbreng (aset) 798 menara telekomunikasi.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya menyampaikan, pengalihan inbreng yang dilakukan merupakan bagian penataan portofolio TelkomGroup.
“Ini sekaligus sebagai komitmen Telkom menjadikan Mitratel vehicle dan pemain yang kuat dalam menguasai industri tower,” ujar Budi dalam keterangan tertulis resmi, dikutip Kompas.com, Selasa (3/8/2021).
Baca juga: Dirut Telkom: Transformasi SDM Penting dalam Upaya Menuju Perusahaan Digital Telco
Menurut dia, menara telekomunikasi merupakan industri yang sangat prospektif di tengah potensi perkembangan ekonomi digital Indonesia. Ini didukung dengan masuknya teknologi generasi kelima.
“Lewat langkah ini, TelkomGroup percaya bahwa Mitratel mampu memperkokoh posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi nasional yang memberikan value tinggi bagi perusahaan dan para stakeholder,” terangnya.
Budi melanjutkan, selain sebagai penataan portofolio, langkah inbreng menara Telkom tersebut juga dilakukan sebagai strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari aspek infrastruktur telekomunikasi.
“ Menara-menara yang dialihkan memiliki potensi kolokasi dan tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Inbreng ini bisa menjadi modal kuat untuk bisnis Mitratel ke depannya,” jelas dia.
Baca juga: Lowongan Dosen di Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP)
Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa menara telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat ekspansi besar-besaran yang dilakukan operator telekomunikasi.
“Para operator telekomunikasi akan terus meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan. Kami yakin bahwa bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pihaknya akan terus mendukung komitmen TelkomGroup dalam melakukan penataan portofolio.
“Mitratel berkomitmen untuk mengelola dengan baik aset bisnis demi memberikan value terbaik bagi para pemegang saham,” ujar dia.
Dengan adanya pengalihan 798 aset menara, sambung Theodorus, Mitratel kini memiliki lebih dari 24.000 menara telekomunikasi.
Baca juga: Institut Teknologi Telkom Buka Pendaftaran S1 Jalur Rapor-UTBK Tanpa Tes
“Hal ini menjadi salah satu langkah TelkomGroup melalui Mitratel untuk mendukung value creation demi mengukuhkan diri sebagai pemain nomor satu di industri menara telekomunikasi,” tuturnya.
Sebagai informasi, agenda pengalihan 798 menara tersebut ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng and Head of Agreement antara Telkom dan Mitratel di Jakarta, Senin (2/8/2021).
Pelaksanaanya dilakukan secara hybrid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Hadir secara fisik, Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya dan Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko.
Sementara itu, lewat video conference, hadir Direktur Wholesale and International Service Telkom Bogi Witjaksono dan Direktur Network and IT Solution Telkom Herlan Wijanarko.
Baca juga: Tandatangani MoU dengan Media Group, Telkom: Kami Siap Dukung Bisnis Media Group