KOMPAS.com – Direktur Wholesale and International Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Dian Rachmawan mengatakan, sistem komunikasi kabel laut (SKKL) atau Bifrost merupakan bukti nyata TelkomGroup dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam bisnis kabel laut.
“TelkomGroup melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) berinvestasi dan menjadi anggota konsorsium kabel laut Bifrost bersama anak perusahaan Facebook Inc. (Facebook) dan Keppel Telecommunications & Transportation Limited (Keppel T&T) ,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (31/3/2021).
Dian mengungkapkan, TelkomGroup bukan sekedar menjadi mitra untuk berlabuh atau landing party SKKL Bifrost.
Ia mengaku, pihaknya telah berinvestasi dan memiliki hak suara di konsorsium. Bahkan, segmen SKKL yang berlabuh ke Jakarta dimiliki 100 persen oleh Telin.
Baca juga: Tahun Ini, Telin Klaim Pendapatan Naik 40 Persen
“Saya berharap dengan pengaturan tersebut akan menjadi milestone kerja sama antara operator telekomunikasi dengan over the top (OTT) seperti Facebook dalam membangun infrastruktur telekomunikasi,” imbuh Dian.
Namun, lanjut dia, pembangunan tersebut tetap harus memperhatikan kepentingan dan kedaulatan NKRI dalam beberapa aspek.
Mulai dari aspek keamanan, ekonomi (pajak dan penerimaan negara bukan pajak ((PNBP)), serta menjaga kompetisi yang sehat dalam industri telekomunikasi.
Seperti diketahui, Telkom melalui Telin, bersama Keppel T&T melalui anak perusahaannya Keppel Midgard Holdings Pte. Ltd. (KMH) dan Facebook akan membangun sistem komunikasi kabel laut penghubung antara Indonesia, Singapura dan Amerika secara langsung.
Baca juga: Telkom Pastikan Jaringan IndiHome Tidak Terganggu Kabel Laut yang Putus
SKKL yang diberi nama Bifrost memiliki panjang lebih dari 15.000 kilometer (km) dan diharapkan selesai pada awal 2024.
TelkomGroup menjelaskan, SKKL Bifrost akan menjadi kabel laut dengan transmisi berkecepatan tinggi saat beroperasi secara penuh.
Tak hanya itu, Bifrost juga dilabeli teknologi canggih dan terkini, serta memiliki kapasitas terbesar yang melintas di Asia Pasifik.
Selain bukti nyata, pembangunan SKKL Bifrost menunjukkan komitmen TelkomGroup dalam mengembangkan infrastruktur digital. Hal ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Baca juga: Amerika Serikat Kabulkan Permintaan Google Manfaatkan Kabel Laut AS-Asia
TelkomGroup berharap, kehadiran SKKL Bifrost dapat memperkuat konektivitas global Indonesia dengan kapasitas besar dan teknologi terkini.
Dengan teknologi mumpuni, maka Bifrost mampu memenuhi kebutuhan bandwidth internet dari Indonesia yang sangat besar.
Selain itu, Bifrost diharapkan menambah keandalan sistem kabel laut internasional, khususnya untuk rute ke Amerika.
TelkomGroup menyatakan, SKKL Bifrost juga disiapkan branching unit (BU) ke arah Balikpapan dan Manado.
Baca juga: Sambut Tahun Baru 2021, TelkomGroup Pastikan Kesiapan Jaringan dan Infrastruktur
Branching unit tersebut bermanfaat untuk mengantisipasi kebutuhan infrastruktur di rencana Ibu Kota baru dan juga Kawasan Timur Indonesia.
Sebelumnya, Telin sudah membangun kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) dan kabel Southeast Asia – United States (SEA-US). Kabel ini menghubungkan Singapura, Indonesia, Filipina, Guam, Hawai, dan Amerika.
Namun, melonjaknya permintaan bandwidth data global tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga menjadi tren di regional kawasan.
Terdapat beberapa pemicu dalam peningkatan permintaan kapasitas koneksi global melalui sistem kabel laut di kawasan Asia Pasifik
Baca juga: PLN Bangun Kabel Laut ke Pulau Terpencil di Lombok Barat
Pemicu tersebut, di antaranya peningkatan adopsi teknologi cloud (komputasi awan), kebutuhan streaming video resolusi tinggi, pertumbuhan yang eksponensial dalam penggunaan perangkat seluler, hingga pengembangan teknologi fifth generation (5G).
Dengan pembangunan kabel laut Bifrost, Telin menjadi salah satu pemain papan atas dalam penyediaan kabel laut di kawasan Asia Pasifik.
TelkomGroup menjelaskan, Telin saat ini telah mengoperasikan berbagai kabel laut Internasional seperti Thailand-Indonesia-Singapore (TIS), Dumai-Malaka Cable System (DMCS), Asia-America Gateway (AAG), South East Asia Japan Cable (SJC), South East Asia-Middle East-West Europe (SEA-ME-WE) 5, IGG, dan SEA-US Cable.