KOMPAS.com – Wakil Menteri Desa (Wamendes), Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi mengatakan, ia mendukung implementasi platform Agree. Platform ini merupakan hasil kerja sama PT. Telkom Indonesia dan PT. Mitra BUMDes Nusantara (MBN)
“Kita harus mempersiapkan digitalisasi ekonomi. Saya menyambut baik implementasi Agree, agar segera untuk dieksekusi dan diwujudkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (26/3/2021).
Hal tersebut dikatakan Arie saat menandatangani kontrak kerja sama penyediaan layanan Plarform agree antara PT Telkom Indonesia dan PT MBN di Jakarta, Rabu (24/3/2021).
Ia berharap kehadiran platform Agree dapat memperkecil angka kesenjangan antara desa dan kota.
Baca juga: Gandeng Surveyor Indonesia, Telkom Serius Dukung Program P3DN
“Dari data produk domestik bruto (PDB), ekonomi kota sebesar 86 persen, sedangkan ekonomi desa 14 persen, (kesenjangan tersebut adalah) hal yang cukup miris,” tutur Budi.
Untuk itu, kata dia, agar Indonesia maju, maka desa juga harus maju.
Wamen mengatakan pada tahap awal pembentukan platform ini pasti akan mengalami banyak tantangan, kendala dan perbaikan. Namun, ia yakin kendala itu bisa teratasi.
Sebagai informasi, platform Agree adalah aplikasi penunjang agribisnis yang memiliki fitur kemitraan dengan perusahaan pertanian, permodalan, dan penjualan.
Aplikasi ini memiliki fitur informasi tentang cara budidaya, info cuaca, dan info harga.
Wakil Menteri (Wamen) Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi menegaskan kehadiran Agree diharapkan dapat menyejahterakan petani
“Tujuan utama kita adalah menyejahterakan petani. Petani kaya, produknya berkualitas.
Jangan sampai hasil pertanian warga banyak, tetapi petani justru miskin.” tukasnya.
Selain memuat informasi dan layanan di sektor pertanian, Agree juga menyediakan layanan untuk sektor perikanan dan peternakan.
Baca juga: Potret Susutnya Lahan Pertanian dan Profesi Petani yang Terancam Punah
Adapun layanan di sektor perikanan dan peternakan akan mencakup service kemitraan, permodalan, dan marketplace.
Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara mengatakan kehadiran Agree adalah bukti nyata komitmen Telkom untuk mewujudkan digitalisasi demi ketahanan pangan nasional.
“Diharapkan (Agree) dapat membantu validasi petani dan proses budidaya per musim tanam di lapangan, untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” harap Edi yang juga hadir dalam penandatanganan kerja sama antara PT Telkom dan PT MBN.
Ia pun mengatakan penandatangan kerja sama tersebut merupakan momentum penting bagi Telkom dan MBN untuk bersama-sama berpartisipasi membantu Indonesia menjadi Swasembada Pangan.
Baca juga: Gratiskan Sertifikasi Halal hingga Izin Edar BPOM, Kemenkop UKM Bidik 3 Juta UMKM
Sementara itu, Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng dalam sambutannya menghimbau para petani agar terus produktif. Ia meminta petani agar tidak hanya full of mechanication tetapi juga full of digitalization.
“Sebagaimana arahan Bapak Presiden Joko Widodo ( Jokowi) bahwa Indonesia harus menjadi negara maju pada 2045 dengan gross domestic product (GDP) sebesar 12.000 dollar AS per kapita,” tuturnya.
Rizal memaparkan, pertanian merupakan sektor yang besar di Indonesia. Pasalnya, terdapat lebih dari 37 juta orang yang bekerja di sektor ini.
“Kesejahteraan petani merupakan salah satu kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara maju di tahun 2045,” ujarnya.