KOMPAS.com – Pada masa pandemi Covid-19, Digital Business Telkomsel dan IndiHome menjadi mesin utama pertumbuhan pendapatan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).
Terbukti, dibanding tahun lalu, bisnis digital Telkomsel tumbuh 13,5 persen year on year (YoY) menjadi Rp 31,9 triliun, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan mencapai 72,4 persen dari sebelumnya 62,2 persen.
Kemudian pada periode yang sama, IndiHome berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 10,4 triliun atau tumbuh 19,1 persen.
Hal tersebut terjadi karena secara tidak langsung, pandemi mengubah gaya hidup, kebutuhan, hingga mengakselerasi adopsi digital masyarakat.
Kegiatan belajar dan bekerja misalnya, saat ini dilakukan di rumah karena pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca juga: Kementerian BUMN Apresiasi Telkom yang Tata Bisnis Menara
Kondisi itu menyebabkan pergeseran kebutuhan masyarakat, dan internet menjadi kebutuhan yang sangat penting.
Bagi Telkom yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN) di bidang telekomunikasi, kondisi tersebut menjadi peluang tersendiri.
Setelah tahun lalu mencanangkan diri untuk bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital (digital telco), kini Telkom bertahan dengan memberi kinerja yang cemerlang, serta berusaha melahirkan inovasi melalui produk dan layanan digital.
Secara kontinu, Telkom juga menguatkan seluruh lini bisnis, seperti mobile related business, fixed broadband, dan lainnya, melalui pembangunan infrastruktur yang dianggarkan dari belanja modal perusahaan (capital expenditure).
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Layanan Digital, Telkom Group Modernisasi Infrastruktur
Tidak hanya membangun infrastruktur telekomunikasi darat, laut, udara, hingga pelosok Indonesia, digital telco Telkom juga fokus pada tiga domain bisnis digital yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services.
Untuk memberi pengalaman digital terbaik kepada pelanggan, Telkom pun mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas, mengembangkan talenta digital unggulan, mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa, serta mengorkestrasi ekosistem digital.
Terkait peningkatan digital capabilities dan pengembangan bisnis, Telkom secara cermat mengidentifikasi dan memilih strateginya dengan konsep build (mengembangkan dari kompetensi internal), borrow (partnership), dan buy (akuisisi) dengan konsiderasi value proposition perusahaan.
Meski terjadi persaingan yang tinggi dan penurunan bisnis legacy, layanan digital Telkom mampu tumbuh dan mengompensasinya. Bahkan disebut menjadi penopang bisnis kinerja perusahaan.
Baca juga: Dukung Wirausaha Milenial, Telkom Bersama Rumah BUMN Buka Program Kelas Mentoring
“Telkom melalui infrastruktur, platform, dan layanan digitalnya menangkap peluang ini dan menjadi enabler untuk setiap aktivitas masyarakat di masa pandemi,” kata Direktur Keuangan Telkom Heri Supriadi, di Jakarta, Jumat (23/10/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, Telkom juga turut serta mengembangkan ekosistem digital melalui sarana inkubasi seperti Amoeba dan Indigo, serta mendukung investasi startup melalui MDI Ventures.
“Kami berharap dapat terus menjaga momentum perusahaan untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat dan negara, melalui kinerja produk serta layanan terbaik demi mendukung digitalisasi Indonesia,” kata Heri.