KOMPAS.com – Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi ( Mitratel), Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan, pengalihan kepemilikan 6.050 menara telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Selular ( Telkomsel) akan memperkuat bisnis Mitratel secara fundamental.
“Pengalihan kepemilikan ini juga merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi,” kata Theodorus, seperti pada keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (16/10/2020).
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat melakukan penandatanganan Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) atau Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro untuk pengalihan kepemilikan 6.050 menara telekomunikasi Telkomsel kepada Mitratel, Rabu (14/10/2020).
“Hal ini akan menjadi potensi yang baik dan menciptakan nilai tambah bagi Mitratel. Diharapkan juga berdampak positif pada penguatan industri telekomunikasi nasional, khususnya di sektor menara telekomunikasi,” ujar Theodorus.
Baca juga: Bersama Sucofindo, Telkom University Cetak Lulusan Siap Kerja
Theodorus pun meyakini bisnis menara telekomunikasi masih menjanjikan. Pasalnya, hingga saat ini operator telekomunikasi masih terus melakukan ekspansi.
“Kami yakin bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif ke depannya,” imbuhnya.
Theodorus mengungkapkan, pihaknya saat ini juga berupaya meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya.
“Terlebih menghadapi pengembangan teknologi Fifth Generation atau generasi kelima (5G) yang akan masuk dan diimplementasikan di Indonesia,” ujar Theodorus.
Baca juga: Dukung Wirausaha Milenial, Telkom Bersama Rumah BUMN Buka Program Kelas Mentoring
Dengan kesepakatan tersebut, Mitratel yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) akan memiliki menara telekomunikasi yang tersebar di berbagai wilayah.
“Terhitung sejak terpenuhi segala kewajiban berdasarkan perjanjian dan ditandatanganinya akta pengalihan antara para pihak, melalui transaksi CSPA,” kata Theodorus.
Bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi, Mitratel berupa terus melayani semua operator seluler di Indonesia dengan jumlah lebih dari 22.000 menara telekomunikasi.
Senada dengan Direktur Mitratel, Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi Telkomsel menjadi salah satu langkah Telkom Group untuk memperkuat fundamental bisnis Mitratel.
Adapun tujuan lainnya adalah untuk menjadikan Mitratel sebagai salah satu provider menara terbesar di Indonesia.
“Telkomsel mendukung penataan portfolio Telkom Group dengan pelepasan 6.050 menara telekomunikasi yang dimiliki,” ujar Setyanto.
Baca juga: Turun 21 Persen Selama Semester I, Saham Telkom Dinilai Masih Favorit
Lebih lanjut Setyanto mengatakan, ke depan Telkomsel akan fokus pada bisnis utamanya sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia.
Upaya Telkomsel ditempuh dengan salah satu prioritas strategi bisnis, yakni memperkuat ekosistem digital melalui ketersediaan layanan digital connectivity terbaik dan merata.
“Kami juga akan mengembangkan potensi layanan digital services dan digital platform terkini bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Setyanto.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya menyampaikan, aksi korporasi yang dilakukan Mitratel dan Telkomsel merupakan bagian dari penataan portofolio Telkom Group.
Adapun hal ini guna mengoptimalisasikan bisnis dan aset yang dimiliki, serta memastikan optimal value bagi pemegang saham.
“Penataan portofolio sendiri diadakan dalam rangka memperkuat bisnis menara telekomunikasi,” ujar Budi.
Baca juga: Telkom Bantu Digitalisasi PDAM seluruh Indonesia dengan Smart Metering
Sementara itu, untuk pengalihan kepemilikan kedua anak perusahaan tersebut dilakukan secara bertahap hingga ditargetkan selesai pada akhir triwulan pertama tahun 2021.
“Langkah ini juga merupakan upaya untuk value creation bisnis tower dan memastikan agar setiap entitas anak perusahaan dapat fokus dalam melakukan penguatan pada lini bisnisnya masing-masing,” imbuh Budi.