KOMPAS.com - Desa Kemuning di Jawa Tengah (Jateng) dan Desa Pangandaran di Jawa Barat (Jabar), menjadi desa percontohan pengembangan Smart Village Nusantara.
Hal tersebut terlaksana setelah Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, serta Direktur Enterprise and Business Service Telkom Edi Witjara melakukan peresmian, di Desa Kemuning, Kamis (1/10/2020).
Pihak Desa Pangandaran juga mengikuti acara Peresmian Smart Village Nusantara tersebut secara daring.
Edi mengatakan, Smart Village Nusantara merupakan wujud dukungan Telkom kepada pemerintah, dalam pembangunan Indonesia dari potensi di desa-desa.
Baca juga: Dukung Penggunaan Produk dalam Negeri, Telkom Jembatani Perusahaan Teknologi dan Manufaktur Lokal
“Harapannya, dalam beraktivitas masyarakat desa dapat semakin akrab dengan teknologi digital,” kata Edi, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Pengembangan Desa Kemuning sebagai desa percontohan Smart Village Nusantara misalnya, memberi kekuatan khusus untuk menjadi desa yang lebih powerful dalam pemanfaatan information and communication of technology (ICT).
“Melalui Smart Village Nusantara, keseluruhan sistem berbasis digital dikembangkan dan diimplementasikan untuk digitalisasi desa. Hal tersebut demi mendukung prioritas pembangunan nasional dalam era revolusi industri 4.0 sekaligus keberlanjutan pembangunan nasional,” kata Edi.
Dukungan infrastruktur, jaringan akses, serta berbagai solusi dan aplikasi diyakini dapat mendorong pengembangan dan penerapan desa digital khususnya pada sektor pemerintahan, ekonomi, dan sosial.
Baca juga: Telkom Dukung Penuh Pertamina Digitalisasi SPBU di Seluruh Indonesia
Berbagai aplikasi pendukung digitalisasi sesuai kebutuhan dan karakteristik desa pun akan disediakan agar masyarakat menjadi bisa dan terbiasa memanfaatkan teknologi digital.
Adapun beberapa aplikasi pendukung digitalisasi di Desa Kemuning antara lain Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Desa (Simpeldesa), User Central Management (UCM), Dashboard Desa, serta Elektronik Monitoring dan Evaluasi (E-Monev).
Ada pula e-Puskesmas, e-Posyandu, Pustaka Digital (PaDi), Bioskop Desa, Kasir Digital (iKas dan Bonum), e-Loket / Electronic Point of Sales (E-POS), dan cashless payment melalui QRen dan LinkAja!
Budi pun mengapresiasi langkah Telkom dalam mengisiasi pengembangan desa melalui program Smart Village Nusantara.
Baca juga: Lewat Digital Pijar Mahir, Telkom Dukung Pembangunan Talenta Digital Indonesia
“Tiga sektor utama Indonesia yang tidak terkalahkan dari negara lain adalah pertanian, perikanan, dan pariwisata. Tentunya desa yang memiliki ketiga keunggulan tersebut, harus dimaksimalkan, dibangun, dan dibesarkan bersama,” kata Budi.
Senada dengan Budi, Ganjar juga mengapresiasi langkah yang diambil Telkom. Ganjar berharap, melalui kompetisi dan kolaborasi, Telkom dapat mendorong entrepreneurship warga desa.
Sementara itu, Moeldoko mengatakan, desa digital merupakan program prioritas nasional pemerintah.
“Dari sisi eksternal, Smart Village Nusantara akan membuka jendela dunia. Dari sisi internal, digitalisasi desa akan mempermudah administrasi pemerintah dan meningkatkan ekonomi desa,” kata Moeldoko.