KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat laba bersih Rp 5,8 triliun pada kuartal 1 tahun 2020.
Direktur Utama Telkom Ririek Ardiansyah mengatakan hal itu bisa terjadi karena Telkom memprioritaskan lini bisnis yang memiliki prospek pertumbuhan baik.
“Hal itu juga disertai upaya-upaya untuk memperoleh pendapatan berkualitas,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Ardiansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (30/6/2020).
Ia melanjutkan, berbagai upaya itu akhirnya dapat meningkatkan margin profitabilitas dan menjaga pertumbuhan kinerja perseroan yang berkelanjutan.
Menurut Ririek, Telkom memiliki protofolio bisnis beragam, sehingga tidak bergantung pada satu segmen bisnis saja.
Baca juga: Jadi Direktur Telkom di Usia 33 Tahun, Apa yang Mau Dilakukan Fajrin Rasyid?
“Jika terjadi pelemahan di salah satu segmen, maka akan diimbangi pertumbuhan di segmen lainnya,” sambung dia.
Telkom pun terus berupaya meningkatkan kualitas dengan membangun infrastruktur broadband atau fixed line. Upaya itu ditunjukkan dengan nilai penyerapan belanja modal pada kuartal 1 2020 sebesar Rp 3,7 triliun.
Pandemi Covid-19 juga malah menjadi peluang Telkom untuk makin meningkatkan performa. Itu karena gaya hidup masyarakat berubah menjadi lebih digital untuk memenuhi berbagai aktivitas dari rumah, seperti bekerja, belajar, hingga berbelanja.
Digital Business Telkomsel dan fixed broadband IndiHome berkontribusi besar dalam capaian Telkom dengan pertumbuhan masing-masing 16,3 persen dan 19,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kinerja IndiHome sendiri makin baik dengan pendapatan Rp 5,1 triliun. Pelanggan pada kuartal pertama 2020 tumbuh 31,4 persen dibanding tahun lalu menjadi 7,3 juta pelanggan.
Capaian itu diperoleh dengan menghadirkan paket yang lebih terjangkau guna menyasar segmen pelanggan lebih luas lagi. Layanan digital dan konten menarik juga senantiasa dihadirkan.
Untuk Telkomsel, kinerja digital business makin baik dengan pendapatan Rp 15,83 triliun yang didorong pendapatan Data dan Digital Services, sehingga berkontribusi terhadap 70,6 persen total pendapatan.
Baca juga: Fajrin Rasyid, dari Bisnis Mie Ayam hingga Direktur Digital di Telkom
Peningkatan pendapatan itu disebabkan besarnya basis pelanggan Telkomsel yang mencapai 162,6 juta dengan penggunaan mobile data sebanyak 105,1 juta pelanggan.
Rata-rata konsumsi layanan data juga naik menjadi 6.533 megabyte (MB) perpelanggan atau meningkat 42,4 persen. Ini otomatis meningkatkan lalu-lintas data jadi 1.996.842 terabyte (tb) atau naik 41,7 persen.
Telkomsel pun telah mengembangkan lebih dari 7.088 Base Transceiver Station (BTS) yang semua berbasis 4G selama tiga bulan pertama 2020.
Maka dari itu, total BTS Telkomsel mencapai 219,323 unit. Sebanyak 169.000 atau 77,1 persen dari keseluruhan telah berbasis 3G dan 4G/LTE.
Baca juga: Telkom Bagikan Dividen Rp 15,26 Triliun
Selain Telkomsel dan IndiHome, segmen Wholesale & International Business juga mencatatkan kinerja baik dengan pendapatan sebesar Rp 3,36 persen atau tumbuh 15,1 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, untuk segmen Enterprise, Telkom mencapai pendapatan Rp 4,3 triliun dengan tetap menjalankan kebijakan bisnis yang berfokus pada pembenahan fundamental diikuti perbaikan lini bisnis dengan profitabilitas lebih tinggi.