KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memegang peranan penting dalam program Pasar Digital usaha mikro, kecil, dan, menengah ( UMKM) (PaDi UMKM).
Ini karena Telkom memegang peranan sebagai Data Centralized Agregator, termasuk Business to Business (B2) PaDi UMKM.
“Telkom berkomitmen menyukseskan program pemerintah, khususnya Kementerian BUMN dalam mendigitalkan UMKM,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah saat menghadiri acara kick off virtual PaDi UMKM, Senin (15/6/2020).
Menurut dia, komitmen itu sejalan dengan fokus pemerintah untuk memastikan UMKM tetap tumbuh dan produktif. Telkom sendiri telah menyiapkan layanan ICT guna memastikan kesuksesan PaDi UMKM.
Baca juga: Erick Thohir: Akan Ada Direksi Telkom yang Usianya di Bawah 40 Tahun
“Semoga ini dapat terus memajukan roda perekonomian Indonesia ke depan,” imbuh Ririek.
PaDi UMKM sendiri merupakan platform digital yang mempertemukan UMKM dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
PaDi UMKM mulai di-kick off secara langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Senin (15/6/2020) secara virtual melalui aplikasi CloudX.
Tujuan program adalah mempercepat, mengoptimalkan, dan mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM dan mempermudah UMKM mendapat akses pembiayaan.
Diharapkan, Kementerian BUMN dapat memperkuat UMKM dalam menjalankan roda perekonomian dengan memanfaatkan teknologi information, communications, technology (ICT).
Baca juga: Optimalisasi Kualitas Jaringan, Telkom Resmikan Magelang Modern Broadband City
Saat ini, ada 17.000 UMKM yang bernaung di bawah delapan BUMN dari sekitar 23 juta UMKM di Indonesia. Targetnya, 17.000 UMKM itu dapat bergabung di PaDi UMKM dan menjadi vendor BUMN.
Manfaat tidak hanya diterima UMKM. Platform PaDi UMKM juga membantu pemantauan belanja BUMN pada UMKM.
Nantinya, kontribusi BUMN meliputi info penjualan UMKM, enabler e-commerce dengan mengintegrasikan marketplace, B2B, store, dan menerima data hasil e-procurement BUMN.
Selain itu, PaDi UMK juga memudahkan pemantauan kontribusi BUMN belanja ke UMKM dan memantau penyaluran fasilitas permodalan atau pembiayaan UMKM.
Baca juga: Simpang Siur Batas FUP Internet IndiHome, Ini Jawaban Telkom
Sementara itu, saat acara kick off PaDi UMKM, hadir pula beberapa direktur utama BUMN yang terlibat dalam program tersebut.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman secara digital oleh direktur utama sejumlah BUMN.
Penandatanganan digital itu difasilitasi Peruri dan Privy.id yang merupakan karya anak bangsa dan startup binaan anak usaha Telkom.
Delapan BUMN, yakni PP, Waskita, Wika, Pupuk Indonesia, Pertamina, BRI, Pegadaian, dan PNM akan bertindak sebagai Top Pilot pada delapan kelompok kegiatan UMKM, termasuk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dan Community Development Center (CDC) tiap BUMN.
Baca juga: Erick Thohir: 2 hingga 3 Tahun ke Depan, BUMN Tak Akan Pakai APBN
Selanjutnya, tiga BUMN, yakni BRI, Pegadaian, dan PNM akan bertindak sebagai lembaga pembiayaan.
Menurut Erick Thohir, pandemi Covid-19 memang membawa dampak signifikan terhadap sektor UMKM. Kondisi itu berbeda dengan 1998 ketika UMKM malah dapat bertahan.
“Demi membantu sektor UMKM, kepada BUMN agar belanja sampai Rp 14 miliar, diprioritaskan pada sektor UMKM,” ujar dia.
Menteri BUMN yakin PaDi UMKM dapat meluaskan jaringan UMKM dan membantu persiapan UMKM memasuki new normal melalui transaksi yang akan banyak dilakukan secara digital.