KOMPAS.com – Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Telkom Bogi Witjaksono mengatakan, pihaknya berupaya menghadirkan inovasi dan solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi pelaku bisnis.
Inovasi berbasis TIK ini diharapkan dapat memudahkan pelaku bisnis dalam menjalankan operasional bisnis, meningkatkan upaya pemasaran hingga untuk keamanan lingkungan kerja.
“Diharapkan tidak hanya menginspirasi namun juga dapat membantu pelaku usaha secara nyata dalam mempertahankan bisnis di tengah kondisi yang kurang menguntungkan seperti sekarang ini,” ujarnya, Rabu (10/6/2020).
Bogi menyebut, dengan semangat sinergi, TelkomGroup berkomitmen mendukung para pelaku bisnis seperti Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan korporasi tetap produktif.
Hal ini dilakukan agar mereka terus menggerakkan roda perekonomian bangsa meski dihadapkan dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Baca juga: Pendapatan Rp 135,57 Triliun Telkom, Refleksikan Potensi Ekonomi Digital Indonesia
Adapun, beberapa solusi yang bisa dimanfaatkan pelanggan, seperti alat mengecek suhu yang terintegrasi, alat pendukung operasional bisnis pelanggan, hingga pemasaran.
Alat atau aplikasi tersebut, di antaranya mulai dari CCTV Thermal, Tablet Camera Thermal, aplikasi AdsQoo serta layanan shared service.
Bogi menjelaskan, salah satu inovasi yang dihadirkan adalah CCTV Thermal dan Tablet Camera Thermal. Alat ini dapat digunakan untuk mendukung penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja.
Dia memaparkan, CCTV Thermal adalah alat untuk mendeteksi suhu tubuh individu di tengah kerumunan orang.
Sementara itu, Tablet Camera Thermal digunakan untuk mendeteksi suhu yang sekaligus dilengkapi dengan fitur face recognition untuk mengenali menggunakan masker atau tidak.
Baca juga: Telkom Modernisasi Jaringan di Kota Serang dan Kabupaten Lebak
Kelebihan dari alat ini adalah, perangkat kamera yang mendeteksi suhu tubuh ini dapat diintegrasikan dengan berbagai kebutuhan perusahaan.
Misalnya saja, dapat dihubungkan untuk HR information system, building management and security system, ticketing system, smart parking system, serta sistem lain yang menggunakan Application Programming Interface (API).
Hal serupa juga dapat dilakukan Solusi Thermal Camera yang dilengkapi face recognition dan mudah diintegrasikan dengan berbagai sistem manajemen.
Alat ini akan dibutuhkan berbagai bidang usaha, seperti mall, rumah sakit, perkantoran, apartemen, sekolah dan perguruan tinggi, pabrik, pergudangan, instansi pemerintah, serta area publik lainnya.
Lebih lanjut, TekomGroup juga mendukung pengoptimalan operasi bisnis pelanggan korporasi, dengan menyediakan layanan shared service.
Baca juga: Telkom Raih Laba Bersih Rp 18,66 Triliun, Pengamat Nilai Manajemen Sudah On the Right Track
Layanan ini memungkinkan korporasi menggunakan sistem business process secara bersama.
Adapun, layanan shared service ini dijalankan entitas anak usaha Telkom, Infomedia yang memiliki pengalaman puluhan tahun di bidang penyedia shared service.
Layanan ini akan memudahkan perusahaan untuk dapat mengefisiensikan biaya operasional dari peralatan, biaya lisensi aplikasi, hingga biaya Sumber Daya Manusia (SDM).
Bogi menambahkan, optimalnya sebuah pengelolaan fungsi enterprise adalah dengan adanya penerapan shared service.
Dia menjelaskan, dari benchmark di negara lain yang telah lebih awal mengimplementasikan shared service, kelebihan layanan ini bukan hanya soal memangkas biaya, tetapi juga mengoptimalkan performansi perusahaan dengan penerapan digital process.
Baca juga: Telkom Berdayakan 1.300 UMKM untuk Salurkan 100.000 Paket Bantuan, Menteri BUMN Apresiasi
“Jadi optimalisasi di sini tidak hanya soal cost. Dengan shared service, perusahaan akan dibantu mengoptimalkan proses bisnisnya dengan perangkat digital,” ungkapnya.
Bogi menerangkan, beberapa keuntungan layanan ini adalah memberikan kemudahan operasional, transparansi pengelolaan, dan pencegahan fraud.
“Apalagi di masa sulit seperti ini, digitalisasi proses tidak dapat lagi ditunda, harus diimplementasikan sekarang,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com..
Selanjutnya, TelkomGroup melalui anak usahanya MDMedia menjawab kebutuhan korporasi untuk mendukung kegiatan pemasaran dengan menghadirkan AdsQoo (dibaca: ads-ku).
Platform ini merupakan sebuah platform digital yang memungkinkan pemilik usaha mengelola pemasangan iklan digital secara mandiri.
Baca juga: Edukasi dan Sosialisasi Pencegahan Covid-19 dari Universitas Telkom
Hanya dengan mendaftar, pelaku bisnis akan mendapatkan akses untuk memilih produk iklan digital seperti SMS Broadcast, SMS LBA, Google Ads, Facebook Ads dan juga Digital Out Of Home (DOOH).
Bog menjelaskan, seluruh tahapan pemasangan iklan hingga pembayaran dilakukan di dalam platform tersebut.
“Sehingga, sangat sesuai bagi para pelaku usaha untuk tetap mempromosikan produk mereka selama pemberlakuan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tersebut,” jelasnya.
Dia memaparkan, melalui AdsQoo, tahapan yang harus dilalui menjadi lebih singkat karena sudah diautomasi dan mudah diikuti.
Sebagai contoh, untuk pemasangan iklan DOOH, setelah memilih titik lokasi yang diinginkan, serta jumlah waktu tayangnya, pengguna tinggal membayar dan memasukkan materi iklan.
Baca juga: Telkom Group Ikuti Arahan Menteri BUMN Siapkan Skenario The New Normal
Setelah itu, secara real time iklan tersebut akan langsung tayang.
Keuntungan lain dari platform AdsQoo adalah adanya kesempatan beriklan secara eceran. Itu berarti, tidak ada minimum pembelian (kecuali untuk SMS LBA karena terikat dengan aturan operator).
Hal ini diharapkan mampu membantu pelaku UMKM untuk tetap mempromosikan usahanya di saat sulit seperti sekarang ini.
Untuk pemasangan iklan di DOOH dimulai dari harga Rp 6.600 per spot dan SMS mulai dari IDR Rp 330 per SMS.
“Ke depannya, Telkom akan terus menghadirkan solusi TIK terbaik yang dapat mendukung semua segmen pelanggan dalam beraktivitas tanpa halangan, khususnya menghadapi era new normal nanti,” tutur Bogi.
Baca juga: Dukung WFH, Telkom Optimalkan Modernisasi Jaringan ke Fiber Optic
Sementara itu, pelaku bisnis Hermanu Basuki Aji dari Yogyakarta mengaku sudah bertransaksi lebih dari 11 kali. Menurutnya, layanan ini sangat membantu.
“Selama pandemi, saya tidak perlu keluar rumah karena seluruh proses pemilihan lokasi DOOH, pembayaran hingga mengunggah materi iklan dapat dilakukan dari rumah,” tuturnya.