KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melakukan modernisasi infrastruktur telekomunikasi dengan menyediakan jaringan 100 persen berbasis fiber optik di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Dengan modernisasi seperti itu, kini Bukittinggi menyandang predikat Telkom Modern Broadband City dan siap menjadi Smart City.
Hal tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen Telkom meningkatkan kualitas layanan Information & Communication Technology (ICT) bagi masyarakat sekaligus mempercepat terwujudnya digitalisasi Indonesia, khususnya di wilayah Bukittinggi.
Direktur Network and IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin menjelaskan, layanan ICT berbasis fiber optik tersebut nantinya mampu menghadirkan performa yang jauh lebih baik.
Baca juga: Jalan-jalan ke Jalur Padang-Bukittinggi, Pemandangannya Aduhai
“Bahkan hingga ke tahapan Internet of Things (IOT), seperti home security, office security, transportation system, hingga sistem pemerintahan yang mendukung penerapan Smart City,” ungkap Zulhelfi lewat rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (20/10/2019).
Dengan infrastruktur ICT berbasis fiber optik seperti itu, Zulhelfi berharap program Smart City Kota Bukittinggi dapat terwujud secara optimal.
Bahkan, tak menutup kemungkinan kemajuan ekonomi digital nasional sesuai cita-cita pemerintah dapat terwujud.
“Ini sebagai upaya mengakselerasi kemajuan ekonomi digital Indonesia, sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” ujar Zulhelfi.
Baca juga: Telkom Beli 2.100 Menara BTS Milik Indosat Senilai Rp 4,44 Triliun
Hingga kini Telkom telah merealisasikan 191 Modern Broadband City dan 8 Modern Province (6 provinsi di Kalimantan, Gorontalo, dan Sulawesi Tenggara).
Di Sumatera Barat sendiri, Telkom telah membangun infrastruktur mencakup 2.140 km backbone serat optik, 1.027 Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel, 137.000 port fiber IndiHome, dan 3.691 access point wifi.
Sementara itu, khusus Bukittinggi, Telkom memiliki 497 kilometer backbone serat optik, 87 BTS Telkomsel, 12.000 port IndiHome, dan 253 access point wifi.
Selain meresmikan Bukittingi Modern Broadband City, bertempat di Sentral Telepon Otomat (STO) Bukittinggi, Zulhelfi juga melakukan pemotongan kabel tembaga sebagai simbol peralihan infrastruktur.
Baca juga: Jawab Tantangan IoT, Telkom Luncurkan Program Modernisasi Jaringan
“Shutdown STO secara nasional ini merupakan wujud langkah Telkom untuk beralih ke teknologi 100 persen fiber optik,” katanya.
Telkom berencana akan menonaktifkan 1.234 STO di 2019 dan ditransformasi seluruhnya menjadi Telkom Cloud di 2021.