KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) optimis dapat mengulang prestasinya seperti yang terjadi pada semester I tahun 2019.
Tercatat, sepanjang semester I tahun 2019 Telkom mampu meraup laba bersih hingga 27,4 persen atau Rp 11,08 triliun. Hasil ini lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan konsolidasi tumbuh 7,7 persen menjadi Rp 69,35 triliun dan Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) pun meningkat sebesar 16,9 persen menjadi Rp 33,12 triliun.
Terkait pencapaian itu, tak lepas dari campur tangan beberapa bisnis digital Telkom yang terdiri dari layanan konektivitas broadband.
Baca juga: Telkom dan ZTE Kerja Sama Pengembangan 5G di Indonesia
Lewat rilisnya, Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen membeberkan pertumbuhan bisnis digital tersebut tumbuh 22,6 persen menjadi Rp 48,29 triliun atau berkontribusi kepada 69,6 persen atas total pendapatan konsolidasi.
Sebut saja Telkomsel. Anak usaha Telkom ini mampu membukukan Rp 45,11 triliun pada pendapatan, dan Rp 24,23 triliun pada EBITDA.
Capaian tersebut turut menggenjot laba bersih sebesar Rp12,71 triliun dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,5 persen, 9,0 persen dan 8,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pada bisnis fixed broadband dengan produk IndiHome, hingga akhir Juli 2019, Telkom mencatatkan pertumbuhan impresif.
Baca juga: Telkom Sabet Penghargaan Brand Paling Bernilai di Indonesia
Hal tersebut terlihat dari total pelanggan IndiHome yang mencapai lebih dari 6 juta atau tumbuh 45,1 persen dibanding semester pertama tahun lalu.
Peningkatan tersebut sekaligus memantapkan posisi IndiHome sebagai market leader bisnis fixed broadband di Indonesia.
Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen mengungkapkan, terjadinya pertumbuhan tersebut seiring dengan meningkatnya kualitas layanan IndieHome.
“Penguatan network, memperkaya konten, menawarkan beragam minipack menarik, serta terus melakukan improvement pada layanan purna jual. Ini merupakan upaya Telkom untuk terus menjaga excellent customer experience,” tambah Harry.
Baca juga: 3 Tahun Berturut-turut, Telkom Jadi Best Company To Work For In Asia
Selain itu, guna meningkatkan pengembangan jaringan dan infrasturktur mobile maupun fixed broadband, Telkom melakukan belanja modal di semester 1 tahun 2019 sebesar Rp 15,1 triliun atau 21,8 persen.
Untuk dapat terus tumbuh secara sehat, tahun 2019 ini Telkom memiliki tiga upaya yang sekaligus dijadikan sebagai komitmen.
Pertama, Embracing Best in Class Digital Customer Experience, yaitu mentransformasikan pengalaman terbaik pelanggan dengan melakukan optimalisasi proses bisnis dengan memperkuat aspek system, process, dan people.
Kedua, Intensifying Digital Business, yaitu melakukan ekspansi konektivitas broadband dan mendorong layanan dan solusi digital untuk mempertahankan dominasi pasar.
Baca juga: Bukukan Laba Bersih Rp18,0 Triliun, Telkom Bagikan Dividen Rp16,23 Triliun
Terakhir, Driving Smart Initiatives on Cost Effectiveness, yaitu melakukan optimalisasi biaya dengan penekanan pada organisasi, sistem, dan proses bisnis yang lebih ramping serta memaksimalkan kapabilitas group.
“Dengan kinerja yang telah ditunjukkan hingga tengah tahun 2019, kami optimis Telkom dapat memberikan kinerja yang semakin baik dibanding tahun 2018,” pungkas Harry.