KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN), subholding gas Pertamina, menegaskan perlunya percepatan penguatan infrastruktur gas, serta kolaborasi lintas pihak untuk menjaga ketahanan energi nasional di tengah proyeksi peningkatan kebutuhan energi gas bumi.
Isu tersebut juga menjadi sorotan dalam Energy Insights Forum, Gas Outlook 2026: Powering Energy Resilience with Strong Governance yang digelar beberapa waktu lalu.
Direktur Manajemen Risiko PGN Eri Surya Kelana mengungkapkan bahwa kebutuhan gas pelanggan PGN diproyeksikan tumbuh 2-3 persen per tahun.
Untuk menjaga kesinambungan suplai, PGN terus mencari sumber gas baru, termasuk mengoptimalkan pemanfaatan gas alam cair ( liquefied natural gas/ LNG) domestik.
“PGN berperan pada midstream dan downstream. Fokus utama kami adalah memastikan alokasi gas dari pemerintah dapat mengalir secara andal melalui infrastruktur pipa maupun nonpipa. Di tengah penurunan pasokan gas pipa PGN, kami melakukan diversifikasi sumber dan memaksimalkan infrastruktur yang ada,” ujar Eri dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (8/12/2025).
Baca juga: PGN Percepat Pemulihan Warga Sumatera lewat Dapur Umum dan Air Bersih
Pemanfaatan LNG dinilai semakin berperan penting dalam menjaga kontinuitas suplai sambil menunggu beroperasinya sumber-sumber gas baru, seperti Masela dan Andaman, yang berpotensi menjadi pasokan jangka panjang.
Saat ini PGN mengelola jaringan infrastruktur gas terbesar dan terintegrasi di Indonesia, mencakup lebih dari 35.000 kilometer (km) jaringan pipa, berbagai fasilitas LNG, serta lebih dari 800.000 sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas).
Infrastruktur tersebut menjadi tulang punggung penyaluran gas ke sektor industri, komersial, serta rumah tangga dan pelanggan kecil.
PGN menyoroti tiga tantangan utama yang perlu diatasi bersama, yakni availability (ketersediaan pasokan), affordability (keterjangkauan harga, terutama dengan meningkatnya porsi LNG sebagai bauran energi), dan accessibility (kesiapan dan fleksibilitas infrastruktur).
Baca juga: PGN Andalkan Offtake Tandes untuk Penyaluran Gas Bumi di Wilayah Surabaya
“Penguatan infrastruktur, baik pipa maupun nonpipa, menjadi kunci agar pasokan dapat terhubung ke titik-titik demand secara efisien. Kami mendorong orkestrasi antara pemerintah, pelaku hulu, pelaku usaha midstream dan downstream, serta sektor industri, yang menjadi faktor penentu ketahanan energi ke depan. Tentunya PGN tetap mengedepankan aspek kepatuhan (compliance) baik dalam kegiatan operasional maupun investasi korporasi,” ucap Eri.
PGN terus berkomitmen meningkatkan keandalan penyaluran gas melalui penguatan jaringan, efisiensi operasional, serta koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Melalui upaya bertahap pada aspek pasokan dan infrastruktur, PGN berharap dapat mendukung penyediaan energi yang lebih stabil bagi masyarakat dan sektor industri.