KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN menandatangani dua memorandum of understanding (MoU) tentang potensi pengembangan pemanfaatan gas bumi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (4/10/2024).
Hal tersebut dilakukan PGN selaku Subholding Gas Pertamina untuk membidik potensi pengembangan gas bumi untuk sektor industri sebesar 15 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD) di wilayah Sulawesi.
Pertama, PGN menandatangani MoU bersama Kerja Sama Operasional (KSO) Indogawa serta Siantar Tara Sejati untuk memenuhi potensi pasokan gas bumi untuk pembangkit listrik di Sulsel sebesar 5 BBTUD.
Selanjutnya, PGN menandatangani MoU dengan Kawasan Industri Pattene yang memiliki luas sekitar 1.000 hektar serta sekitar 50 tenant industri, sehingga kerja sama ini menjadi lokasi strategis untuk memperluas penetrasi pasar PGN.
Baca juga: Agresivitas PGN Kembangkan Pasar Gas Bumi di Indonesia Timur
Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini berharap, kedepannya jumlah tenant di kawasan industri tersebut semakin bertambah sehingga potensi penyerapan gas bumi juga akan meningkat.
“PGN berupaya menjadikan kolaborasi sebagai sinergi yang bermanfaat bagi pengembangan industri dan perekonomian daerah. Diharapkan, seluruh pihak dapat segera menindaklanjuti agar menjadi kerja sama yang konkrit di mana gas bumi dapat menjadi salah satu daya tarik investasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/10/2024).
PGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi sehingga bisa dimanfaatkan secara optimal.
Sebagai aggregator gas bumi nasional, PGN menyediakan layanan gas pipa baik liquified natural gas (LNG) maupun compressed natural gas (CNG) sehingga bentuk penyaluran gas bumi dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Baca juga: Tumbuhkan Investasi, PGN Dukung Akselerasi Pemanfaatan Pipa Cisem Tahap II
“Kerja sama ini bernilai bagi PGN yang saat ini tengah mengembangkan market di Sulawesi. Di samping itu, PGN ingin penggunaan gas bumi di dalam bauran energi bersih semakin terutama di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Melalui komitmen ini, PGN berharap menyumbang pengurangan emisi karbon di masa transisi energi,” tutup Ratih.