KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN semakin serius dalam upaya percepatan pengembangan niaga gas bumi di Sulawesi.
Sebab, penguasaan pengelolaan gas bumi, baik gas pipa, liquefied natural gas (LNG), maupun compressed natural gas (CNG) yang terintegrasi, menjadi modal utama bagi PGN untuk ekspansi pasar secara masif di wilayah tersebut.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko menyatakan bahwa perusahaan agresif dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan mitra strategis terkait penyediaan pasokan maupun infrastruktur gas bumi.
“PGN membidik kawasan industri dengan potensi permintaan yang cukup besar serta dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (6/10/2024).
Baca juga: Tumbuhkan Investasi, PGN Dukung Akselerasi Pemanfaatan Pipa Cisem Tahap II
Pada Jumat (4/10/2024), PGN meresmikan reaktivasi area Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai wujud komitmen dalam mengembangkan pasar gas bumi di wilayah tengah dan timur Indonesia.
Arief berharap, hal itu dapat mendorong percepatan ekspansi pasar dan menindaklanjuti peluang-peluang yang didapatkan secara lebih efektif.
PGN pun, lanjutnya, terus menjalin koordinasi dengan pemerintah. Ini mengingat pengembangan usaha gas bumi tidak lepas dari dukungan pemerintah. Perusahaan berkomitmen mendukung peta jalan jangka pendek Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terkait pengembangan infrastruktur gas bumi di Kawasan Industri (KI).
Peran anak usaha pun penting bagi PGN dalam upaya ekspansi pasar di Sulawesi. Selain menjaga keberlangsungan pasokan gas bumi serta infrastruktur pendukungnya, terdapat potensi kerja sama lainnya, seperti jasa engineering procurement construction (EPC), properti, telekomunikasi, serta kegiatan bisnis lainnya.
Baca juga: Dirut PGN Pastikan Pemanfaatan Jargas Rumah Tangga di Sleman Lancar
PGN telah membuktikan kompetensinya sebagai salah satu penyedia energi di Sulawesi. Secara histori, perusahaan telah menyalurkan LNG untuk smelter yang berlokasi di Sulawesi Tenggara, dengan LNG didatangkan dari Kalimantan Utara menggunakan 25 unit isotank berukuran 40 kaki.
"Ke depan, PGN terpacu untuk melakukan monetisasi gas bumi dengan berbagai moda transportasi. Reaktivasi kegiatan usaha gas bumi di Sulawesi menjadi bagian dari komitmen PGN untuk memperkuat keberadaan dalam meningkatkan penggunaan energi domestik dan menyediakan energi yang ramah lingkungan di Indonesia, terutama kawasan tengah dan timur," ucap Arief.