KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku subholding gas PT Pertamina (Persero), terus menunjukkan komitmennya dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) melalui berbagai program inovatif dan berkelanjutan.
Dalam rangka Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi EBT (LIKE) 2 yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sebagai bagian dari road to COP ke-29 UNFCCC 2024, PGN memperkenalkan inisiatif terbarunya, yaitu program Gerakan Membangun Bersih, Indah, dan Rahayu Sungai Ciliwung (GerbangBiru Ciliwung).
Program tersebut merupakan hasil kolaborasi PGN dengan Yayasan Sahabat Ciliwung.
Program GerbangBiru Ciliwung bertujuan untuk mendukung pemulihan dan pengendalian pencemaran air di Sungai Ciliwung dengan menggabungkan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan sosial-ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan.
Baca juga: Korupsi di Tengah Kesejahteraan Abdi Negara
“Gerakan ini menjadikan Sungai Ciliwung sebagai simbol karakter dan pusat pembelajaran dalam aspek lingkungan, sosial, ekonomi, dan pendidikan,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (13/8/2024).
Program tersebut difokuskan di Kelurahan Pondok Cina dan Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, meliputi area dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 34 Depok hingga Dermaga Perahu Sahabat Ciliwung dengan panjang sekitar 3,6 kilometer (km).
Untuk diketahui, GerbangBiru Ciliwung memiliki tiga pilar utama. Pertama, Gerbang Si Bersih.
Pilar tersebut berfokus pada pengelolaan air limbah terpusat melalui IPAL Komunal, bank sampah, dan pengolahan limbah menjadi biogas untuk mengurangi pencemaran air dan menjaga kualitas air.
Baca juga: 10 Penyebab Tidak Banyak Minum tapi Sering Buang Air Kecil
Pilar kedua, yaitu Gerbang Si Indah yang mencakup penghijauan, pertanian, dan pengembangan ekonomi berbasis sungai (Blue Eko).
PGN mendukung budi daya ikan, pertanian, dan fasilitas edukasi untuk memberikan manfaat ekonomi sekaligus menanamkan pentingnya pelestarian Sungai Ciliwung.
Pilar terakhir adalah Gerbang Si Rahayu yang mengutamakan konservasi ikan endemik dan keamanan sungai.
Program tersebut melibatkan pelatihan satgas dari masyarakat lokal dan mendukung ekstrakurikuler arung jeram di SMPN 34 Depok dengan kerja sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Search and Rescue (SAR).
Baca juga: Karam di Selat Malaka, Awak Kapal Asal Riau Diselamatkan SAR Malaysia
Fajriyah menjelaskan bahwa program tersebut akan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu pengembangan (2024), stabilisasi (2025), dan mandiri (2026).
Selain itu, PGN berencana membangun sistem peringatan dini untuk bencana banjir serta ruang terbuka hijau yang dilengkapi fasilitas umum seperti jogging track, amphitheater, dan jalan setapak.
PGN berkomitmen untuk menciptakan keseimbangan optimal antara pertumbuhan ekonomi, konservasi lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat, dengan tujuan menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan.
Baca juga: UNIDO: IKN Bisa Jadi Kota Hutan Berkelanjutan Terintegrasi di Dunia
Fajriyah berharap kolaborasi solid antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat akan mendukung keberlanjutan lingkungan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian.
“Sinergi antara berbagai pihak ini diharapkan dapat menjadikan program GerbangBiru Ciliwung sebagai tanggung jawab bersama, bukan hanya milik Pertamina, PGN, atau Kementerian LHK, tetapi sebagai upaya kolektif untuk keberlanjutan,” tutur Fajriyah.