KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas PT Pertamina (Persero) berkolaborasi dengan PT Pertamina International Shipping (PIS) selaku subholding Integrated Marine Logistics dalam upaya pembangunan, pemanfaatan infrastruktur, dan pengembangan moda pengangkutan maritim.
PGN dan PIS akan melakukan pengkajian terhadap berbagai potensi bisnis yang terkait dengan pembangunan, pemanfaatan infrastruktur, dan moda pengangkutan maritim yang berfokus pada produk berbahan bakar rendah karbon.
Bahan bakar rendah karbon yang dimaksud, yaitu compressed natural gas (CNG), liquefied natural gas (LNG), hydrogen, ammonia, atau bahan bakar lainnya untuk kendaraan dan kapal-kapal yang dimiliki oleh PIS.
Kolaborasi tersebut diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memo of understanding (MoU) antara Direktur Utama (Dirut) PGN Arief Setiawan Handoko dan Dirut PIS Yoki Firnandi. Penandatanganan ini disaksikan oleh Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution, di Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Dirut PGN Arief Setiawan Handoko menyatakan bahwa melalui kerja sama ini, PIS akan memberikan dukungan kepada PGN untuk menyediakan jasa pengangkutan LNG, ammonia, hydrogen, liquid carbon dioxide (CO2), dan komoditas lainnya.
Caranya, sebut dia, menggunakan LNG carrier, floating storage and regasification unit (FSRU), floating regasification unit (FRU), powership, atau moda pengangkutan maritim lainnya.
“Sejalan dengan komitmen menekan emisi pada industri maritim, kerja sama ini juga untuk mewujudkan peran Pertamina Grup dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060 dan perannya di masa transisi energi saat ini,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (20/3/2024).
Baca juga: Pemerintah Berencana Naikkan PPN Jadi 12 Persen, Said Abdullah: Perlu Kajian yang Matang
Arief berharap bahwa kerja sama ini akan saling menguntungkan dan kajian yang dilakukan dapat berjalan secara menyeluruh agar kerja sama ini dapat segera direalisasikan.
Pada kesempatan yang sama, Dirut PIS Yoki Firnandi menyatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan sebuah wujud sinergi yang dapat memperkuat Pertamina Grup dan komitmen mereka dalam melayani Indonesia.
"PIS berkolaborasi dengan PGN untuk memanfaatkan berbagai armada dan infrastruktur yang dimiliki dalam penyaluran gas bumi yang tersebar di berbagai lokasi," ucapnya.
Selanjutnya, antara PGN dan PIS akan mengeksplorasi opsi kepemilikan bersama atas LNG carrier atau moda pengangkutan maritim lainnya, serta memanfaatkan fasilitas bersama yang dimiliki PIS, seperti Jakarta Integrated Green Terminal.
Baca juga: Terima Menlu Selandia Baru, Prabowo Bahas Kerja Sama Keamanan Maritim, Intelijen, dan Perdamaian
Tak hanya itu, PGN dan PIS akan melakukan studi pengembangan bersama terkait pengapalan, fasilitas maritim, dan terminal penyimpanan yang menggunakan bahan bakar rendah karbon.
PGN memberikan dukungan terhadap penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan dalam industri maritim. Salah satu terobosan bisnis yang telah diinisiasi adalah LNG Bunkering Services, di mana LNG menjadi alternatif bahan bakar untuk kapal laut.
Selain itu, PGN juga membutuhkan jalur maritim untuk mengangkut LNG ke berbagai lokasi yang belum terjangkau oleh jaringan pipa gas bumi.
Dengan kerja sama tersebut, PGN dapat memperluas terobosan bisnisnya dalam penyediaan bahan bakar ramah lingkungan dan mendistribusikan gas bumi ke berbagai wilayah.
Baca juga: PGN Resmikan HSSE Demo Room Medan untuk Tingkatkan Keamanan Aktivitas Operasi Gas Bumi
Arief menyatakan bahwa PGN menyadari pentingnya industri maritim baik untuk pemenuhan kebutuhan energi maupun untuk menunjang aktivitas perekonomian.
“Semoga, ke depan sinergi PGN dan PIS dapat berjalan nyata yang dalam pelaksanaannya memenuhi aturan internasional, International Maritime Organization (IMO), dengan mengadopsi teknologi berbasis energi ramah lingkungan,” tuturnya.