KOMPAS.com - PT PGN LNG Indonesia (PLI) selaku anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkolaborasi dengan PT Hoegh LNG Lampung (HLL) untuk optimalisasi pengelolaan Terminal LNG FSRU Lampung.
Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama (Dirut) PLI Nofrizal dan President Director HLL Irman Rumadja, Senin (5/2/2024).
Kerja sama itu merupakan tindak lanjut proses arbitrase atas Perjanjian Sewa, Operasi dan Pemeliharaan FSRU Lampung (LOM agreement) yang telah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, kesepakatan itu telah dituangkan melalui settlement agreement yang berisi mengenai pencabutan perkara arbitrase.
Baca juga: Dukung Penyediaan Energi Bersih IKN, PGN Siapkan Jargas Rumah Tangga
"Selanjutnya, para pihak akan bernegosiasi untuk memperoleh kerja sama yang lebih optimal bagi para pihak di dalam aspek komersial LOM agreement," tutur Rachmat melalui keterangan persnya, Selasa (6/2/2024).
Perlu diketahui, PGN LNG mengoperasikan fasilitas Terminal LNG Terapung atau Floating Storage and Regasification Unit di Lampung sebagai infrastruktur gas bumi terintegrasi untuk supply gas ke wilayah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Jawa bagian barat, Sumatera Selatan (Sumsel), serta Lampung.
FSRU Lampung terhubung dengan pipa bawah laut berdiameter 24 inci sejauh 21 kilometer (km) ke onshore receiving facility (ORF) di Lampung.
ORF secara system terhubung dengan jaringan transmisi South Sumatera-West Java (SSWJ) di Stasiun Labuhan Maringgai serta Offtake Station Lampung. Dengan demikian, gas hasil regasifikasi LNG di FSRU Lampung dapat disalurkan ke distribusi Jawa bagian bara, Sumsel, dan Lampung.
Baca juga: Produksi LNG PT KMJ Mengalir Mulai 2028, PGN Jadi Pembeli Potensial
Fasilitas regasifikasi dibutuhkan untuk menciptakan security supply, meliputi flexibility, supply reliability, dan supply continuity.
Dengan konsep merchant business model, fleksibilitas untuk menjaga keandalan pasokan bisa terus tersedia. Tujuannya, agar PGN LNG tidak hanya mengandalkan pasokan gas pipa, tetapi juga bisa mendapatkan berbagai pasokan, seperti bio methane.
Selain itu, fasilitas regasifikasi LNG juga berfungsi sebagai supply point apabila terjadi lonjakan permintaan gas atau penurunan sumber pasokan gas pipa dalam jangka pendek maupun panjang.
Langkah tersebut menunjukkan upaya dan komitmen PGN untuk memberikan jaminan layanan kepada pelanggan tanpa terputus.
Baca juga: PGN Teken MoU Pasokan LNG dari Karya Mineral Jaya