KOMPAS.com - PT Kalimantan Jawa Gas ( KJG) selaku bagian dari Perusahaan Gas Negara ( PGN) Subholding Gas Pertamina kembali melebarkan sayapnya. Kali ini, KJG menandatangani nota kesepahaman ( MoU) dengan AW (Satria) NZ, Ltd.
Penandatanganan dilakukan secara langsung oleh Direktur KJG, R Mohamad Edwin dan General Manager AWE (Satria) NZ, Ltd Hendra Jaya.
Kerja sama tersebut merupakan bentuk dukungan KJG sebagai alternatif pengembangan Lapangan Lengo di sekitar wilayah perairan Bulu, Jawa Timur (Jatim).
KJG sebagai pihak yang memiliki pipa transmisi di Laut Jawa akan menyalurkan gas tersebut ke onshore receiving facility (ORF) atau fasilitas penerima gas bumi milik KJG di Semarang.
Baca juga: PGN Kembangkan LNG Bunkering Services, Potensi Sumbang 23 Persen Penurunan GRK
AWE (Satria) NZ Ltd sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) nonoperator akan bekerja sama dengan Operator Bulu PSC untuk mengembangkan komersialisasi Lapangan Lengo.
Kerja sama tersebut juga memberikan kesempatan kepada PGN Group untuk ikut serta mengembangkan Lapangan Lengo.
Direktur KJG, R Mohamad Edwin mengatakan, KJG sebagai perusahaan transportasi gas yang berpengalaman lebih dari 10 tahun, memiliki kapabilitas untuk mengelola serta mengoperasikan pipa gas.
"Dengan alasan tersebut, kami merasa optimistis bahwa kerja sama ini akan berkembang dan berjalan dengan lancar dan berharap dapat direalisasikan segera," ujar Edwin melalui keterangan persnya, Selasa (24/10/2023).
Baca juga: Cara Bayar dan Cek Tagihan PGN lewat Aplikasi DANA
Lewat kerja sama itu pula, Edwin berharap ke depannya KJG bisa berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lain. Dengan demikian, KJG bisa mendukung program penyediaan clean and sustainable energy, khususnya di daerah Semarang dan Jawa Tengah (Jateng).
KJG sebagai perusahaan transportasi gas, memiliki dan mengoperasikan infrastruktur pengangkutan gas bumi pipa transmisi dengan panjang kurang lebih 200 kilometer (km) dan diameter 14 inci.
Pipa ini menghubungkan sumber gas dari Lapangan Kepodang Wilayah Kerja Muriah dengan fasilitas ORF milik KJG di Tambak Lorok, Semarang, Jateng.
Peran KJG saat ini adalah sebagai pengangkut kebutuhan gas ke sektor kelistrikan yang melayani PT Indonesia Power dan memenuhi kebutuhan gas untuk industri Jateng, dengan total penyaluran gas sebesar 10-25 billion British thermal unit per day (BBTUD).
Selanjutnya, KJG ikut serta dalam memenuhi kebutuhan gas yang bersumber dari sumur gas Kepodang milik Saka Energi Muriah ke ORF KJG Tambak Lorok yang diutilisasi untuk memenuhi kebutuhan SPBG, distribusi PGN di sektor kelistrikan, industri, komersial, dan rumah tangga sebesar 12 MMSCFD.
Sejak 2022, Pipa KJG juga menyalurkan gas ke SPBG di Jateng dengan volume 4 million standard cubic feet per day (MMSCFD) di Jateng dan Jatim hingga 2024.
Penyaluran itu didasarkan pada Keputusan Menteri (Kepmen) Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 9K Tahun 2022.
Sejalan dengan upaya Subholding Gas Grup Pertamina, KJG siap menjadi perusahaan yang melayani kebutuhan gas bumi sebagai energi transisi melalui berbagai layanan yang sedang maupun telah diupayakan ke seluruh pelanggan, stakeholder, dan masyarakat.
Baca juga: Keselamatan dan Jam Kerja Aman, PGN Sabet 14 Penghargaan Keselamatan Migas 2023