KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku subholding gas Pertamina bersama anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) menerima kunjungan kerja Dewan Energi Nasional (DEN) ke Kota Batam.
Kunjungan kerja DEN ke PGN dilakukan sebagai salah bentuk pengawasan terhadap implementasi kebijakan pemanfaatan gas bumi untuk sektor rumah tangga dan industri di Kota Batam.
Kunjungan kerja tersebut dipimpin oleh anggota DEN Unsur Pemangku Kepentingan Kalangan Konsumen Eri Purnomohadi, anggota DEN Unsur Pemangku Kepentingan Kalangan Lingkungan Hidup Yusra Khan, anggota DEN Unsur Pemangku Kepentingan Kalangan Teknologi As Natio Lasman.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas (Migas) Laode Sulaeman, Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas serta perwakilan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Koordinator Pengaturan Akun, Tarif dan Harga Gas Bumi melalui Pipa Idham Baridwan.
Baca juga: PGN: Penggunaan Gas Bumi Bisa Menjawab Isu Buruknya Kualitas Udara
Selaku pimpinan rombongan DEN, Eri Purnomohadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kunjungan kerja pihaknya adalah mendorong implementasi serta pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga dan industri di Kota Batam.
Rombongan DEN diterima langsung oleh Area Head PGN Batam Wendi Purwanto dan Division Head City Gas Sales & Customer Management PGN Ade Firman Hayatul Kalam.
Dalam kesempatan tersebut, Wendy Purwanto menjelaskan berbagai manfaat yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat saat menggunakan gas bumi untuk rumah tangga.
“Pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga akan membantu pemerintah dalam mengurangi subsidi dan impor liquified petroleum gas (LPG) bagi sektor ini,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Jubir Kemenperin Sebut 95 Persen Industri Dapat Harga Gas Bumi di Atas 6 Dollar AS per MMBTU
Selain itu, lanjut Wendy, penggunaan gas bumi juga akan membawa efisiensi bagi pengguna.
Ia menjelaskan bahwa pengguna akan mendapatkan efisiensi sekitar 30 persen dari penggunaan gas bumi.
Persentase tersebut didapat dari perbandingan harga gas tabung nonsubsidi 12 kilogram (kg) di Kepulauan Riau (Kepri) sebesar Rp 206.000 per tabung dan jaringan gas (jargas) rumah tangga dengan harga jual Rp 10.000 m3 dengan asumsi penggunaan gas pada satu rumah tangga sebesar 10 meter kubik (m3)-12 m3 per bulan atau Rp 100.000-Rp 120.000 per bulan.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan DEN juga mengunjungi dua pelanggan gas bumi dari sektor rumah tangga di perumahan dan pelanggan dari sektor industri yang dilayani menggunakan compressed natural gas (CNG) atau Gaslink oleh Gagas di daerah Batu Aji, Kota Batam.
Baca juga: KPK Dalami Penentuan Harga Kontrak LNG dari Eks Direktur Gas Pertamina
Saat ini, PGN Area Batam melayani sekitar 5.793 pelanggan rumah tangga, 64 pelanggan kecil, dan 100 pelanggan industri atau komersial.
“Sampai dengan Agustus 2023, PGN Area Batam telah menyalurkan sekitar 92,10 billion british thermal unit per day (BBTUD) gas bumi baik untuk sektor rumah tangga, pelanggan kecil hingga industri,” jelas Wendi.
Terkait pemanfaatan gas bumi untuk pelanggan rumah tangga, PGN senantiasa mendukung Program Strategis Nasional (PSN) sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Presiden (Perpres) nomor 58 Tahun 2017 tentang Pembangunan Jargas Bumi Rumah Tangga.
Sampai dengan saat ini, PGN telah melayani sekitar 835.000 Pelanggan Rumah Tangga dengan total volume kurang lebih 10 BBTUD yang tersebar di 73 kota atau kabupaten.
Baca juga: Integrasikan Infrastruktur Gas Bumi, PGN Raih Potensi Industri dan Kelistrikkan di Batam
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama (Dirut) Gagas Muhammad Hardiansyah mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung perluasan pemanfaatan gas bumi pada sektor industri dan komersial melalui metode beyond pipeline termasuk di Kota Batam menggunakan Gaslink.
Komitmen tersebut, kata dia, berbanding lurus dengan peningkatan penyaluran gas melalui CNG di Kota Batam.
“Penyaluran gas bumi melalui metode beyond pipeline di Kota Batam saat ini dipasok oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Batam yang dioperasikan oleh Gagas sejak 2017,” jelas Hardiansyah.
Ia menyebut, utilisasi dan jumlah pelanggan gas bumi yang dilayani oleh SPBG Batam terus mengalami peningkatan.
Bahkan, sampai Agustus 2023, penyaluran Gaslink di Kota Batam telah mencapai 0,24 BBTUD atau sekitar 155 persen jika dibandingkan penyaluran Gaslink pada 2022 yang hanya mencapai 0,16 BBTUD.