KOMPAS.com – Direktur Sales dan Operasi Perusahaan Gas Negara ( PGN) Faris Aziz mengatakan, pemenuhan kebutuhan gas di Kawasan Industri Terpadu Batang ( KIT Batang) berdampak baik bagi perusahaan.
“Gas untuk KIT Batang dapat meningkatkan market share PGN, baik itu peningkatan volume dan omzet penjualan, serta jumlah pelanggan segmen komersial dan industri khususnya di area Sales and Operating Region (SOR) 3 Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Bali, dan Nusa Tenggara (Nusra),” katanya.
Dia mengatakan itu saat mendampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meninjau pembangunan Pipa Transmisi Gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1 ruas Semarang-Batang, Rabu (7/6/2023).
Faris mengatakan, permintaan gas di KIT Batang fase 1 mencapai sebesar 12 british thermal unit per day (BBTUD).
Hingga kini, permintaan gas yang telah berproses menuju Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) adalah PT KCC Glass Indonesia dengan kebutuhan kurang lebih 8 BBTUD dan PT Rumah Keramik Indonesia sekitar 4 BBTUD.
Baca juga: PGN Saka Siap Eksplorasi Potensi Minyak 130 MMBO dan Gas 300 BCF di Wilayah Kerja Sangkar
Pemenuhan permintaan pelanggan di KIT Batang berasal dari PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Jambaran-Tiung Biru (JTB). Dalam hal ini, PGN mempunyai alokasi untuk kebutuhan industri.
Adapun progres pekerjaan aktual pembangunan proyek pipa transmisi gas bumi Cisem Tahap I (Ruas Semarang-Batang) berdasarkan data per 25 Mei 2023 sudah mencapai 91,35 persen.
Capian tersebut melebihi target rencana awal, yakni sebesar 90,65 persen per Juni 2023.
Potensi pemanfaatan Pipa Gas Cisem meliputi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2026 sebesar 39,42 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dan KIT Batang dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2028 sebesar 25,83 MMSCFD.
“Kami berprinsip mendukung pengembangan industri di Jateng dengan pengembangan pemanfaatan gas bumi,” Faris dalam siaran pers, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: PGN Berkomitmen Berikan Solusi Energi Terintegrasi Selama Masa Transisi Energi
Dia menyebutkan, dengan melihat permintaan yang cukup besar, produktivitas industri di KIT Batang akan besar.
“Secara revenue, tidak hanya PGN saja yang mendapatkan benefit, tetapi juga industri untuk daya saing serta pendapatan daerah Jateng,” jelasnya.
Faris berharap, PGN dapat berkontribusi lebih dalam aksesibilitas gas bumi untuk Jateng agar kebutuhan gas industri yang sedang berkembang maupun kebutuhan sehari-hari masyarakat dapat terpenuhi secara berkelanjutan.
“Selain itu, PGN akan mengoptimalisasi implementasi inisiatif marketing PGN 360 Integrated Solution sebagai pengembangan bisnis PGN Group,” katanya.
PGN 360 Integrated Solution merupakan layanan terintegrasi PGN berupa pembangunan infrastruktur gas bumi, pemanfaatan bumi di berbagai sektor, layanan engineering, operasi dan pemeliharaan, serta sistem pendukung lainnya yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga: Gelar RUPST 2023, PGN Setuju Bagikan Deviden 70 Persen dari Laba Bersih 2022
Oleh karenanya, pengoperasian Pipa Distribusi di KIT Batang akan meningkatkan eksistensi PGN di Jateng sebagai stimulus pemanfaatan gas bumi.
Pada kesempatan itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan bahwa Pembangunan Pipa Cisem tahap I akan sesuai dengan rencana. Pada Agustus 2023, sistem sudah siap untuk menerima gas.
Kebutuhan gas untuk industri akan dimulai pada November atau Desember 2023.
Pembangunan pipa transmisi gas bumi CISEM Tahap I ruas Semarang-Batang sepanjang kurang lebih 60 kilometer (km) dan berdiameter 20 inci direncanakan rampung Agustus tahun 2023.
PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina pun siap menjadi partner Kementerian ESDM untuk menyukseskan utilisasi pipa Cisem sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri.
Baca juga: Demi UMKM Go Global dan Ramah Lingkungan, PGN Dukung Gelaran Bazar UMKM di Sarinah
PGN berkomitmen menyelesaikan pembangunan pipa distribusi yang terkoneksi dengan Pipa Transmisi Cisem Ruas Semarang-Batang.
Pipa distribusi PGN akan memenuhi kebutuhan gas bumi Jateng, khususnya KIT Batang.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengungkapkan, pembangunan dalam tahap pekerjaan fisik, seperti penjajaran pipa sepanjang sekitar 4 km, penggalian dan lowering pipa, serta pengelasan dan pengujian pipa.
Pada tahap awal, PGN membangun pipa distribusi sepanjang 5 km diameter 8 inchi dan akan dilanjutkan pada tahap pengembangan 2,3 km.
“Pengembangan infrastruktur pipa distribusi gas di KIT Batang kami targetkan selesai bersamaan dengan penyelesaian pembangunan Pipa Cisem pada Agustus 2023,” ujarnya.
Achmad mengatakan, pihaknya juga membangun infrastruktur pendukung seperti pipa servis dan metering regulating station (MRS) pelanggan.
Baca juga: Gandeng JNE, PGN Implementasikan Konversi BBG untuk Efisiensi Kendaraan Logistik