KOMPAS.com - PT Pertamina Gas ( Pertagas) sebagai subholding gas Pertamina terus berkomitmen untuk memastikan kelancaran pelaksanaan Proyek Pipa Gas Senipah–Balikpapan.
Salah satu caranya dilakukan dengan memperbaiki fasilitas umum yang terdampak konstruksi proyek pipa gas yaitu ruas jalan yang rusak.
Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi yang dilakukan Pertagas bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan yang dihadiri organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Kantor Wali Kota Balikpapan, Rabu (3/5/2023).
Communication Relations and Corporate Social Responsibility (CSR) Manager Pertagas Imam Rismanto menyampaikan, pihaknya berkomitmen menindaklanjuti hasil rapat koordinasi yang telah dilakukan melalui berbagai upaya perbaikan.
Baca juga: PGN Subholding Gas Pertamina Catat Laba Bersih Rp 1,3 Triliun di Kuartal I-2023
"Seperti pengaspalan jalan, perbaikan drainase, penambahan rambu atau pagar pengaman, penambahan personel pengawas, serta perbaikan pengaturan lalu lintas di ruas jalan Kota Balikpapan yang sedang berada di konstruksi penanaman pipa gas," tutur Imam, dikutip melalui keterangan persnya, Senin (15/5/2023).
Pada kesempatan tersebut, Imam menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dari perbaikan itu. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemkot Balikpapan yang telah membantu Pertagas.
“Selain mengintensifkan perbaikan jalan di kota Balikpapan, Pertagas juga tengah memperbaiki ruas jalan di Kecamatan Samboja yang terdampak pekerjaan konstruksi penanaman pipa gas ini," imbuhnya.
Sebagai informasi, pipa gas Senipah-Balikpapan nantinya akan mendukung peningkatan kapasitas pengolahan dan produksi Kilang Pertamina Balikpapan dengan sumber gas dari wilayah Senipah Kalimantan Timur dengan kapasitas maksimal 125 million standard cubic feet per day (MMSCFD).
Baca juga: Jaga Penyaluran Gas ke PLN Jabar, PGN Sediakan Pasokan Gas 145-170 BBTUD
Proyek tersebut sejalan dengan program ketahanan energi nasional yang dicanangkan pemerintah Indonesia. Program ini bertujuan untuk mendukung pemerataan energi di kawasan Indonesia bagian timur.
Selain itu, pemanfaatan gas bumi sebagai energi juga bersih sejalan dengan program transisi energi guna tercapainya Net Zero Emission 2060.