KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai sub holding gas PT Pertamina (Persero) berkomitmen mengakselerasi pemanfaatan energi bersih ramah lingkungan yang dapat membantu pemerintah dalam menekan subsidi energi.
Komitmen tersebut diwujudkan PGN dengan memulai pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) GasKita di 15 titik melalui skema investasi internal.
Pembangunan di 15 titik itu terdiri dari empat provinsi, yaitu Lampung, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Banten, dan Jawa Barat (Jabar).
Empat provinsi tersebut meliputi 11 kabupaten dan kota, yaitu Lampung, Bekasi, Cilegon, Cirebon, Jakarta Timur (Jaktim), Jakarta Barat(Jakbar), Jakarta Pusat, Karawang, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Bogor.
Direktur Utama (Dirut) PGN M Haryo Yunianto mengatakan, pembangunan jargas GasKita merupakan bagian dari komitmen nyata pihaknya dalam mengembangkan pemanfaatan energi domestik nasional melalui skema investasi internal.
Baca juga: Apresiasi Pelanggan Baru GasKita Pintar, PGN Gandeng Dekoruma Gelar Program Bedah Dapur GasKita
Program tersebut, kata Haryo, sekaligus dalam upaya mengurangi subsidi energi impor yang menjadi salah satu beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Program jargas juga masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target 4.000.000 sambungan rumah tangga (SR) di seluruh Indonesia,” jelas Haryo dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (2/8/2022).
Pembangunan 15 titik, lanjut dia, juga merupakan tahap awal jargas GasKita dengan total sambungan sekitar 92.000 SR. Hal ini merupakan bagian dari upaya pencapaian target 400.000 SR pada 2022.
Baca juga: Lewat Gaskita Pintar, PGN Targetkan 154.000 Jargas Rumah Tangga di Wilayah DKI Jakarta
Optimalkan sumber daya dalam negeri
Pada kesempatan itu, Haryo mengungkapkankan, pembangunan jargas GasKita berkomitmen untuk memanfaatkan sumber daya dalam negeri secara optimal.
Sambungan jargas GasKita, sebut dia, akan menggunakan jenis pipa polyethylene (PE) yang diproduksi di dalam negeri, sehingga dapat mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal sebesar 45 persen.
Dengan adanya pembangunan jargas, Haryo berharap pihaknya dapat mendorong penggerakan ekonomi daerah, penyerapan tenaga kerja lokal, dan pelibatan mitra-mitra kerja daerah di lokasi pembangunan.
“Kami sebagai sub holding gas Pertamina berkomitmen untuk memperluas pemanfaatan gas bumi nasional di seluruh sektor. Hal ini demi peningkatan utilisasi energi bersih ramah lingkungan sebagai solusi nyata di masa transisi energi," tutur Haryo.