KOMPAS.com – Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara ( PGN) Redy Ferryanto mengaku optimis bila finalisasi pembangunan interkoneksi Pipa Gresik-Semarang (Gersem) dengan pipa Kalimantan-Jawa (Kalija) akan meningkatkan pemanfaatan gas bumi.
Penyelesaian proyek interkoneksi pipa tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan distribusi gas bumi di Jawa Tengah, khususnya dalam mempersiapkan jalur distribusi di area Semarang dan Kendal.
Dalam ketarangan tertulisnya kepada Kompas.com, Rabu (7/4/2021), PGN menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih mengupayakan penyelesaian program interkoneksi pipa Gersem dan Kalija.
Perlu diketahui, jringan pipa transmisi Gersem yang dikelola PT Pertamina Gas (Pertagas) memiliki panjang 267 kilometer dengan kapasitas pengaliran gas maksimal sekitar 400 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca juga: Polisi Bongkar Sindikat Gas Oplosan yang Rugikan Negara hingga Rp 7 Miliar
Sementara itu, jaringan pipa transmisi Kalija I yang dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) memiliki panjang 201 kilometer dan telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik Tambak Lorok.
“Interkoneksi Pipa Gresem-Kalija akan bermanfaat untuk menjangkau pengguna gas bumi sektor komersial industri lebih luas lagi,” ujar Redy.
Dengan demikian, lanjutnya, pengembangan niaga gas bumi melalui berbagai moda transportasi, baik pipa, compressed natural gas (CNG), maupun liquefied natural gas (LNG) dapat mempermudah akses gas bumi di wilayah Jawa Tengah.
Ia menyebutkan, proyek interkoneksi Pipa Gersem-Kalija tersebut juga menjadi momentum bagi PGM selaku sub holding gas untuk mendukung percepatan pemanfaatan gas bumi di wilayah baru.
Baca juga: PGN Kejar Target Pembangunan Infrastruktur dan Gasifikasi PLTD Tahun 2021
“Apalagi di Jawa Tengah terdapat kawasan industri baru yang berpotensi mengonsumsi gas bumi sebagai sumber energi yang efisien, sehingga akan meningkatkan daya saing produk,” katanya.
Ia berharap, dengan interkoneksi Pipa Gersem-Kalija dapat memperkuat portofolio PGN selaku sub holding gas, dalam upaya menjaga keandalan infrastruktur dan pasokan gas bumi untuk seluruh domestik, khususnya untuk memulihkan perekonomian di Jawa Tengah.
“PGN akan terus menguatkan bisnis utilisasi gas bumi, serta berupaya untuk terus memberikan excellence service gas bumi untuk masyarakat,” ujarnya.
Selain menyelesaikan proyek interkoneksi Pipa Gersem-Kalija, Redy mengatakan, PGN juga sedang berupaya menyelesaikan Pipa Jumper dari Tambak Lorok ke Tambak Rejo.
“Pipa ini diestimasikan selesai pada triwulan kedua tahun 2021. Apabila sudah terhubung, gas bumi dari Lapangan Kepodang akan dapat utilisasi dan didistribusikan ke pelanggan-pelanggan potensial di wilayah Jawa Tengah,” ucapnya.
Redy berharap agar gas dari Lapangan Kepodang dapat diutilisasi untuk membangkitkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Kaligawe, demi memenuhi kebutuhan CNG pada sektor transportasi di Jawa Tengah.
Baca juga: Pertamina Masih Jual Premium, Ketua Banggar DPR: Pemerintah Kalah Sama Importir?
“Aktifnya SPBG Kaligawe akan membuat penyaluran CNG di Jawa Tengah menjadi lebih efektif dan efisien, mengingat kebutuhan CNG Jawa Tengah selama ini dipasok dari Jawa Timur,” ujarnya.
Sebagai informasi, PGN Area Semarang hingga kini telah melayani kurang lebih sebanyak 5.500 rumah tangga dan 20 pelanggan industri komersial.
Jika dihitung secara keseluruhan, pipa sepanjang lebih dari 290 kilometer di Jawa Tengah telah menyerap sekitar 8,6 billion british thermal unit per day (BBTUD).
Nantinya, jelas Redy, PGN akan memenuhi kebutuhan gas Kawasan Industri Kendal yang merupakan daerah pengembangan pemanfaatan baru.
Baca juga: Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Siapkan 7 Program Strategis