KOMPAS.com - Direktur Komersial Perusahaan Gas Negara ( PGN) Faris Aziz mengungkapkan, PGN berkomitmen penuh terhadap pemanfaatan gas bumi yang dapat membantu upaya pemulihan ekonomi akibat Covid-19.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, PGN sebagai subholding gas PT Pertamina melaksanakan penyaluran gas perdana atau Gas In di PT Pupuk Kujang, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa, (24/11/20).
"Kegiatan itu dilakukan seiring dengan telah selesainya periode turn arround maintenance pada Plant 1A Pupuk Kujang," kata Fariz seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.
Baca juga: PGN Berhasil Realisasi Jargas Hingga 90 Persen di 23 Kabupaten dan Kota
Pada kesempatan itu, Fariz mengatakan, alokasi gas PGN yang disalurkan ke Pupuk Kujang sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG).
"Alokasinya yaitu sebesar 12 billion british thernal unit per day (BBTUD) untuk tahun 2020," kata Fariz.
Jumlah tersebut, kata Fariz, akan meningkat menjadi 25 BBTUD pada 2021 dengan harga 6,0 dollar AS per million british thermal units (MMBTU)
"Hal tersebut sesuai penugasan pemerintah dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 89.K tahun 2020," imbuhnya.
Baca juga: Komut PGN Beberkan Cara Penghematan Proyek Pipa Blok Rokan hingga Rp 2,1 Triliun
Fariz berharap, tambahan alokasi penyaluran gas PGN itu dapat memenuhi kebutuhan gas sebagai bahan baku utama yang efisien.
Sebagai informasi, kapasitas produksi pada Plant 1A Pupuk Kujang adalah sebesar 570.000 ton urea per tahun dan 330.000 ton amoniak per tahun.
"Penambahan alokasi gas ini diharapkan dapat menghemat biaya produksi Pupuk Kujang," kata Fariz.
Fariz berharap, upaya tersebut dapat mendorong pertumbuhan sektor pupuk dan dukungan terhadap ketahanan pangan nasional dalam mendukung perekonomian.
“Khusus pada industri pupuk, kami berharap dapat memberikan manfaat untuk keberlangsungan produksi pupuk maupun diversifikasi produk yang dapat meningkatkan daya saing," katanya.
Hal itu pun, kata dia, sejalan dengan optimisme Pupuk Kujang dalam menghadapi persaingan global dan meningkatkan kualitas produk pupuk untuk petani.
Terlebih gas bumi menjadi bahan baku utama dalam produksi pupuk bersubsidi jenis urea dan Nitrogen Phospor dan Kalium (NPK).
"Dengan begitu, efisiensi biaya pokok produksi pupuk, juga dapat membantu pemerintah untuk penghematan anggaran subsidi pupuk yang dibayarkan kepada PT Pupuk Kujang," katanya.
Faris menegaskan, potensi efisiensi dari penyaluran gas untuk Pupuk Kujang diharapkan mampu memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional.
Baca juga: PGN Lampaui Target, Progres Proyek Jargas Rp 1,3 Triliun Sudah 73,8 Persen
"Sebagai bagian dari Holding Migas, PGN akan selalu hadir menjadi menjadi bagian dari solusi nyata untuk memberi energi bagi negara dan masyarakat," imbuhnya.
Faris menambahkan, penyaluran gas ke Pupuk Kujang di area Karawang menunjukkan infrastruktur PGN sudah dapat menjangkau pemenuhan gas bumi di wilayah tersebut.
Sebagai informasi, di area Karawang, PGN telah melayani kurang lebih 154 komersial dan industri di 7 Kawasan Industri dengan total penyaluran gas bumi lebih dari 72 BBTUD.
"Sektor pelanggan industri di area Karawang bergerak di sektor tekstil, keramik, kaca, logam dasar, pabrikasi logam, kimia, makanan, kertas, dan lain-lain," ujarnya.
Khusus untuk pelanggan industri yang mendapatkan manfaat Kepmen ESDM 89K 2020 di area Karawang, kata Fariz, ada sekitar 15 industri dengan alokasi gas kurang lebih berjumlah 37 BBTUD.
Baca juga: PGN Lakukan Gas In ke 5 Pelanggan Sektor Baja dan Logam