KOMPAS.com – Proyek transisi pengelolaan blok pipa minyak Rokan yang terjadi antara PT Chevron Pacific Indonesia dengan Holding Migas PT Pertamina (Persero) pada 2021 mendatang, mendapat dukungan penuh dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN).
Dalam prosesnya, PGN tak hanya menargetkan efisiensi dan efektivitas pembangunan semata, tetapi juga dampak positif terhadap pembangunan wilayah. Untuk itu, PGN melibatkan lebih dari 60 persen scope konstruksi dan tenaga kerja lokal dalam proyek ini.
Hal ini turut disampaikan Direktur Utama PGN Suko Hartono. Pihak PGN, berharap, proyek strategis Nasional ini mampu memberi dampak besar, terutama dalam hal transfer pengetahuan dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia ( SDM).
“Dengan pembangunan yang melibatkan sumber daya lokal, maka diharapkan multiplier effect-nya mampu berkontribusi secara nyata bagi peningkatan kapasitas SDM dan transfer knowledge di daerah,” ujar Suko dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (18/10/2020).
Lebih lanjut, Suko menyebut pemberdayaan SDM lokal maupun pengusaha dapat menunjang pemberdayaan ekononi masyarakat di tengah masa krisis saat ini. Diharapkan, pembangunan pipa minyak Rokan juga dapat menambah aspek pemahaman teknologi serta komersial di masa mendatang.
“Pembangunan proyek Pipa Minyak Rokan termasuk proyek strategis yang penuh risiko dan berbiaya besar, sehingga dibutuhkan peningkatan penguasaan teknologi dan pemahaman yang baik terhadap aspek komersial. Dua aspek ini menjadi patokan utama, agar hasilnya dapat optimal dan memberikan manfaat yang luas,” jelas Suko.