KOMPAS.com – Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara ( PGN) Tbk Rachmat Hutama mengatakan, pihaknya mengandalkan infrastruktur liquefied natural gas ( LNG) anak perusahaannya untuk menyalurkan gas ke pembangkit listrik.
Hal tersebut karena LNG anak perusahaan PGN dinilai mampu menunjang pemenuhan kebutuhan gas, khususnya untuk pembangkit listrik di negara kepulauan seperti Indonesia.
Maka dari itu, PGN turut memanfaatkan semua peluang dan kesempatan yang ada untuk mengoptimalkan fasilitas dan infrastruktur LNG. Salah satunya dengan mengembangkan infrastruktur LNG terminal dan regasifikasi baru (skala besar dan kecil).
Tak hanya itu, PGN juga meningkatkan utilisasi Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung melalui beberapa skema, seperti penyimpanan dan regasifikasi kargo LNG milik pelanggan, regasifikasi, serta penyimpanan kargo LNG dan breakbulking untuk mendukung distribusi LNG menggunakan kapal kecil.
Baca juga: PGN Targetkan Ekspansi Bisnis LNG ke Pasar Internasional
Kemudian, PGN melalui PT Nusantara Regas (NR) juga menyediakan pasokan gas bumi untuk pembangkit listrik milik PLN di Jawa Barat.
Sebagai informasi, NR memiliki ruang lingkup usaha pada bidang niaga meliputi fasilitas FSRU Jawa Barat, pengadaan fasilitas penyimpanan, serta regasifikasi terapung.
Sementara itu, PT Perta Arun Gas (PAG) bertanggung jawab menyalurkan hasil regasifikasi LNG ke pembangkit-pembangkit milik PLN di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
“Sumber gas berasal dari Lapangan Tangguh, Lapangan Bontang, dan Donggi Senoro. Lalu, LNG diterima di terminal penerimaan dan Regasifikasi Arun di Lhokseumawe untuk proses regasifikasi menjadi gas melalui fasilitas regasifikasi ORV dengan kapasitas desain 405 MMSCFD,” kata Rachmat, seperti dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/8/2020).