KOMPAS.com - Sekretaris Perusahaan Gas Negara ( PGN), Rachmat Hutama mengungkapkan, PGN berkomitmen meningkatkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, Menengah ( UMKM) di Indonesia sehingga dapat menunjang pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, ia mengatakan, PGN akan memberikan menyediakan sumber energi yang bersih dan ekonomis bagi UMKM.
"Dengan layanan gas yang ekonomis dan mengalir 24 jam, UMKM dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya,” kata Rachmat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/07/2020).
Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan, efisiensi biaya energi gas bumi ke UMKM, dapat menunjang pengembangan usaha, sehingga bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja.
"Sebagai contohnya, penggunaan gas bumi mampu mengembangkan produksi usaha rumahan produsen tepung roti, Hedo Panko di wilayah Kedaton Lampung," katanya.
Baca juga: Layani 41 Kawasan Industri, PGN Siap Dukung Terus Pertumbuhan Ekonomi
Ia mengatakan, karena ketersediaan layanan gas bumi 24 jam itu, Hedo Panko tidak hanya dapat produksi di pagi hari, tetapi juga setiap saat.
“Dalam kurun waktu tiga bulan, Hedo Panko mampu menyerap tenaga kerja sekitar 50 orang. Bahkan, pemilik usaha ini dapat mengembangkan produk, yaitu produksi nugget ayam. Jadi tidak hanya tepung roti saja,” ungkap Rachmat.
Ia juga mencontohkan, pemilik Warung Lesehan Kushadi di Pasuruan, Jawa Timur yang menggunakan gas bumi.
"Penggunaan gas bumi di warung tersebut dapat menghemat biaya bahan bakar sekitar 50 persen, sehingga bisa meraih keuntungan lebih banyak," ujar Rachmat.
Baca juga: Pulihkan Perekonomian, PGN Beri Potongan Harga untuk Sektor Kelistrikan dan Industri Tertentu
Rachmat menambahkan, PGN membuka kesempatan bagi pegiat UMKM lain yang berminat untuk menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar.
PGN pun memberikan edukasi kepada pelanggan terkait dengan keamanan dan pemakaian gas yang tepat.
“PGN konsisten memberikan simulasi dan edukasi sebelum gas tersambung, serta dilakukan serangkaian tekanan di pipa gas agar pelanggan mendapat sumber energi yang aman," ujarnya.
Tak hanya itu, Rachmat mengatakan, PGN berkomitmen pula menggerakkan UMKM melalui program kemitraan Corporate Social Responsibility (CSR) di desa binaan PGN.
Baca juga: Komisi VII Minta PGN Lakukan Inovasi Bisnis
"Program tersebut akan dilakukan di Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sabar Subur, Tri Daya, Pagardewa, Kelompok Pengasap Ikan dan Resto Apung, Kelompok Rulaku dan Kelompok Perempuan Kreatif Mandiri (KPKM) Tembesi Tower," jelasnya.
Menurut dia, rata-rata UMKM yang berada di desa binaan PGN tersebut, bergerak di bidang kuliner, jual beli hasil pertanian, dan kebutuhan pokok.
"Di Desa Binaan Desa Panaran Pulau Lance Batam, kami juga berupaya membantu pengembangan program ekonomi kreatif dan memaksimalkan hasil dari kelembagaan koperasi dan UMKM yang ada,” jelas Rachmat.
Ia berharao program ini dapat menambah pendapatan masyarakat, menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran di desa binaan tersebut.
Baca juga: Bersiap untuk Transformasi, PGN akan Lebih Fokus pada Bisnis Utama secara Berkelanjutan
Pada kesempatan itu, Rachmat mengaku, PGN masih mengawal pengelolaan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) dan homestay Karangrejo serta Desa Binaan Kampung Palawija, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Pengawalan itu akan dilakukan sampai masyarakat setempat dipastikan mampu mandiri dan berdaya saing.
“Kami berupaya menggerakkan kesiapan masyarakat untuk berwirausaha, meskipun masih taraf UMKM, dengan memberdayakan potensi kuliner dan kerajinan yang bisa dipasarkan kepada para wisatawan,” jelas Rachmat.