KOMPAS.com - Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN) Redy Ferryanto mengatakan, di tengah penyebaran Covid-19, pihaknya tetap berupaya merealisasikan proyek-proyek strategis guna menunjang penyaluran gas bumi.
Salah satu proyek yang dimaksud adalah pembangunan Terminal Liquefied Natural Gas ( LNG) Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur.
Berdasarkan perhitungan, setelah pembangunan Terminal LNG Teluk Lamong rampung secara permanen, demand gas di Jawa Timur sebesar 180 Million Standard Cubic Feet Per Day (MMSCFD) pada 2023 dapat terpenuhi.
“Saat ini progresnya sudah sekitar 90 persen. Pada uji coba Mei nanti, gas akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan gas wilayah Jawa Timur,” kata Redy, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Upayakan Efisiensi Energi, PGN Jalin Kerja Sama Perluasan Pemanfaatan LNG
Hal tersebut dikatakan Redy, di sela-sela kunjungannya meninjau progres pembangunan Terminal LNG Teluk Lamong, Kamis (19/03/2020).
Redy mengatakan, setelah selesai, pembangunan LNG Teluk Lamong dapat mengoptimalisasi portofolio LNG.
“Portofolio LNG domestik maupun ketahanan pasokan gas bagi jaringan terintegrasi trans Jawa dan Trans Sumatera akan teroptimalisasi,” kata Redy.
Pada kesempatan tersebut, Redy juga meninjau penyelesaian pembangunan pipa gas bypass Trosobo-Krian, Sidoarjo.
Baca juga: SKK Migas Optimistis Indonesia Bisa Menjadi Pemasok Utama LNG di Pasar Global
Proyek yang dibangun sejak Oktober 2019 tersebut ditargetkan terpasang sepanjang 4,52 kilometer (km), dengan rincian 3,7 km di ruas Jalan Bypass Krian, dan 820 meter di ruas Jalan Trosobo Taman.
“Asumsi kapasitas penyaluran gas di Jaringan pipa Trosobo-Krian kurang lebih 131 MMSCFD. Salah satu output proyeksi percepatan pembangunan proyek Jawa bagian Timur adalah pengembangan kawasan industri baru berbasis gas bumi,” kata Redy.
PGN sebagai subholding gas memang berkomitmen mendukung industri ke arah yang semakin maju. Program perluasan layanan konektivitas dan aksebilitas gas bumi PGN diharapkan dapat mengembangkan layanan industri dan komersial.
“Dalam lima tahun ke depan, PGN menargetkan volume 1800 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD) niaga domestik dapat diwujudkan,” kata Rachmat.
Baca juga: Kembangkan Bisnis LNG di Pasar Global, PGN Gandeng Perusahaan China
Adapun penambahan infrastruktur gas untuk menunjang target tersebut adalah 500 km pipa distribusi untuk eksisting dan perluasan wilayah, 528 km pipa transmisi, 7 LNG Filling Station untuk truk maupun kapal, 5 Floating Storage Regasification Unit (FSRU), dan 34 Mini LNG untuk seluruh sektor pengguna gas bumi.
Sementara itu, jaringan pipa gas dan Terminal LNG Teluk Lamong dirasa akan menjamin wilayah baru mendapat pasokan gas secara berkelanjutan.
“Perhitungan kami, bila pasokan dan distribusi gas terjamin, akan ada peningkatan pelanggan industri baru di Jawa Timur. Dengan demand di atas 160 MMSCFD pada rencana kerja PGN 2020, PGN menargetkan 650 pelanggan industri baru,” kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama.