KOMPAS.com – Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN) Gigih Prakoso memastikan penyaluran gas ke pelanggan rumah tangga (RT) berlangsung aman pada liburan natal tahun ini.
Penyaluran itu dilakukan di sejumlah wilayah di Jakarta, khususnya Jakarta Timur yang sedang mengalami perbaikan dan perawatan pipa gas bumi.
“Untuk memenuhi kebutuhan gas para pelanggan RT, PGN sementara menyalurkan Compress Natural Gas (CNG) kepada sekitar 6.896 pelanggan RT di lima lokasi Jakarta Timur,” kata Gigih dalam keterangan tertulis (26/12/2019).
Pernyataan itu ia ucapkan usai melakukan serangkaian inspeksi terhadap kesiapan posko injeksi CNG di lima lokasi di wilayah Jakarta Timur, Selasa malam (24/12/2019).
Gigih melanjutkan, kelima lokasi itu adalah Metering Regulating Station (MRS) Rusun Klender, Perumnas Klender, Rawamangun, Pulomas, dan Pulogadung.
Baca juga: PGN Manfaatkan TIK untuk Kembangkan Bisnis dan Infrastruktur Gas Bumi
"Penggunaan CNG ini merupakan upaya PGN untuk memastikan setiap pelanggan tetap dapat memenuhi kebutuhan energi gas bumi selama perawatan jaringan pipa dilakukan,” imbuh dia.
Menurut Gigih, langkah ini juga merupakan bukti keandalan PGN sebagai perusahaan yang telah lebih dari setengah abad membangun Infrastruktur gas di berbagai daerah Indonesia.
"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat yang terus mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi,” lanjut Gigih.
Lebih lanjut, Gigih menyebut langkah ini adalah upaya bersama untuk menjadikan gas bumi sebagai solusi bagi ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang banyak diimpor.
Sementara itu Sales Area Head PGN Area Jakarta Iwan Yuli Widyastanto mengatakan, saat ini PGN tengah melakukan perawatan pipa gas bumi yang dilakukan di 13 titik Kawasan industri Pulogadung.
Ia menjelaskan, dari 6.896 pelanggan rumah tangga terdampak, hampir 5.000 pelanggan ada di wilayah Klender.
PGN pun melakukan injeksi CNG di lima titik Jakarta Timur dengan total kebutuhan sekitar 5.800 meter kubik per dua hari.
"Injeksi CNG ini merupakan inisiatif yang tepat, sehingga pelanggan tidak merasakan dampak apa pun dari perawatan pipa gas bumi,” ungkap Iwan.
Baca juga: Ini Langkah Konkret PGN Dukung Penggunaan Kendaraan Rendah Emisi
Ia melanjutkan, bahwa sejak Rusun Klender menjadi pelanggan PGN Sejak 1998 hingga saat ini, aliran gas bumi tidak pernah mati.
Salah seorang warga Rusun Klender bernama Agus mengonfirmasi pernyataan Iwan terkait pasokan gas yang tidak pernah mati. Ia pun bersyukur karena tidak merasakan dampak kegiatan perawatan pipa gas bumi.
“Selama puluhan tahun tinggal di rusun ini, saya tidak pernah merasakan aliran gas bumi terhenti. PGN sangat solutif dan memberikan pelayanan terbaik kepada kami,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Gigih mengatakan, sebagai sub-holding gas dan pionir pemanfaatan gas bumi di Indonesia, PGN terus mendorong percepatan serta perluasan penggunaan gas bumi untuk RT.
"Komitmen PGN adalah terus membantu dan bersama pemerintah memperluas pemanfaatan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan, termasuk RT,” tuturnya.
Ia melanjutkan, gas bumi adalah energi yang ramah lingkungan, efisien, kompetitif, dan sumbernya sangat besar di dalam negeri sehingga sangat tepat untuk mewujudkan kedaulatan energi nasional.
Baca juga: Jelang Akhir 2019, PGN Kembali Raih Banyak Penghargaan
Untuk itu dalam rangka membangun jaringan gas rumah tangga (Jargas), PGN akan melakukannya melalui tiga strategi.
Strategi pertama adalah bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui pemanfaatan alokasi dana di APBN.
Kedua, secara internal PGN memiliki program Jargas yang dibiayai secara mandiri oleh perusahaan. Strategi terakhir adalah melibatkan investor dalam pembangunan Jargas.
Di tahun 2020, rencana konstruksi Jargas yang menggunakan APBN akan dibangun di 49 kabupaten/kota sebanyak 266.070 sambungan rumah (SR).
Baca juga: PGN Buka Kesempatan Kerja bagi Penyandang Disabilitas
Sementara itu, yang menggunakan dana mandiri PGN berjumlah 50.000 SR dan dari kerja sama dengan investor sebesar 500.000 SR.
Kini, harga Jargas golongan RT 1 atau Pelanggan Kecil 1 berada di kisaran Rp 4.250 per M3.
Harga ini masih lebih rendah dibandingkan Harga LPG 3 kilogram yang disubsidi, yaitu sekitar Rp 5.000 per M3.