KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk. ( PGN) memastikan Jaringan Gas ( Jargas) Probolinggo, Jawa Timur yang dibangun bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan siap beroperasi pada Maret 2019.
Jargas yang dibangun dengan nilai total proyek Rp 97,08 miliar ini nantinya akan
melayani 5.088 Sambungan Rumah (SR). Jargas ini pun mencakup layanan bagi masyarakat di dua kelurahan, di Probolinggo, Jawa Timur.
Direktur Komersial PGN, Danny Praditya mengungkapkan, selama tahun lalu pemerintah mempercepat pembangunan Jargas di berbagai lokasi. Termasuk, memperluas cakupan layanan di wilayah Pasuruan dan Probolinggo di Jawa Timur.
Di Pasuruan sendiri terdapat jaringan jargas yang melayani 6.314 SR.
“Kami mempunyai peran dan misi untuk memperluas layanan energi baik kepada masyarakat,” ungkap Danny di Jakarta, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (5/3/2019).
Baca juga: Targetkan 4,7 Juta Jaringan Gas, PGN Butuh Rp 12,5 Triliun
Sementara itu, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Sukandar menyampaikan. pemerintah bersama PGN, yang kini berstatus sebagai Sub Holding Gas, mempunyai kewajiban menciptakan keadilan dan pemerataan energi yang efisien.
“Lewat Jargas, kami menilai, masyarakat dapat menikmati aliran gas yang efisien dan mendapatkan banyak benefit. Oleh karena itu, dengan terbangunnya Jargas, perekonomian masyarakat kian maju dan berkembang,” ungkapnya.
Jargas Probolinggo yang dibangun sejak April 2018, akan memanfaatkan sumber gas yang berasal dari Husky CNOOC Madura Ltd.
Sebelumnya, PGN juga bersiap mengoperasikan Jargas di wilayah Kota Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara. Secara total, nilai investasi tersebut hingga rampung sepenuhnya akan menelan dana sebesar Rp 123,64 miliar.