KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) memastikan harga gas bumi di wilayah Medan, Sumatera Utara sudah turun sejak Februari 2017 dari sebelumnya 12,22 dollar AS per MMBTU menjadi 9,95 dollar AS per MMBTU.
"Kami perlu sampaikan kembali, bahwa harga gas bumi di Medan, terutama di Kawasan Industri Medan (KIM) telah turun. Kebijakan penurunan harga keluar Maret namun berlaku surut per 1 Februari 2017," kata Direktur Komersial PGN Danny Praditya, Selasa (17/10/2017).
Sosialisasi penurunan harga gas bumi perlu terus dilakukan sebab masih ada pihak yang belum tahu.
"Untuk menghindarkan fitnah dan salah paham, Kami perlu sampaikan bahwa harga gas di Medan telah turun," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (18/10/2017).
Baca: Mau Pakai Gas Bumi? Konsumen Bisa Gunakan Aplikasi PGN Mobile
Kebijakan penurunan harga tersebut merupakan tindak lanjut instruksi Presiden Joko Widodo. Setelah Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, Pertamina, PGN hingga pelaku industri di Medan membahas bersama, maka diputuskan harga gas turun dari 12,22 dollar AS per MMBTU menjadi 9,95 dollar AS per MMBTU.
"Semua pihak berkorban mengurangi tarifnya agar dapat mendorong daya saing industri dalam negeri," kata Danny.
Ia menegaskan, harga gas bumi untuk industri tidak ditentukan oleh PGN semata. Banyak variabel pembentuk harga gas bumi, apalagi untuk wilayah Medan di mana sumber pasokan gas bumi berasal dari gas alam cair (LNG) yang harganya lebih tinggi dibanding gas pipa.
Baca: Bangun Pipa Gas Bumi Duri-Dumai, PGN Incar Konsumen Potensial
Meski PGN membangun dan mengelola 600 kilometer pipa gas bumi yang mengalirkan gas ke 45 pelanggan industri, 495 usaha komersil dan UKM, serta 19.830 rumah tangga, alokasi gas tersebut bukan berasal dari PGN.
Menurut Danny, banyak variabel pembentuk harga gas di Medan. Mulai dari sumber gasnya berasal dari LNG dan sumur gas, kemudian melalui pipa transmisi, trader gas dan lainnya baru ke PGN.
“Bahkan dari 600 kilometer pipa yang Kami bangun dan operasikan, PGN hanya mengenakan biaya 0,9 dollar AS per MMBTU. Sangat kecil margin yang Kami dapat," ujarnya.