Kilang Pertamina Internasional dan Polytama Perkuat Sinergi Hulu-Hilir Petrokimia Berbasis Ekonomi Hijau

Kompas.com - 30/12/2025, 17:08 WIB
Fikriyyah Luthfiatuzzahra,
DWN

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) semakin memantapkan dukungannya terhadap program hilirisasi industri petrokimia guna menopang industri nasional.

Salah satu wujud penguatan hilirisasi tersebut ditandai dengan pembaruan komitmen kerja sama melalui Kontrak Jual Beli Produk Propylene antara KPI dan PT Polytama Propindo (Polytama) untuk periode lima tahun, terhitung mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2030.

Kerja sama tersebut merupakan wujud nyata dukungan KPI terhadap Asta Cita Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat ketahanan energi, akselerasi hilirisasi industri, dan mendorong keberlanjutan ekonomi hijau.

Direktur Optimasi Feedstock & Produk KPI Erwin Suryadi mengatakan, kerja sama KPI dan Polytama merupakan sinergi strategis hulu–hilir dalam pengolahan produk petrokimia, terutama propylene yang diolah menjadi polypropylene (PP). 

Produk tersebut menjadi salah satu andalan KPI dan berpotensi menghemat devisa negara hingga Rp 17,5 triliun per tahun.

Baca juga: Kilang Pertamina Dorong Akses Energi Terbarukan di Desa

Erwin menjelaskan, langkah tersebut sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya cita kelima, yakni membangun ekonomi yang berdikari melalui penguatan sektor industri, pertanian, dan kelautan.

“Kolaborasi ini juga ditujukan untuk menekan ketergantungan impor polypropylene yang saat ini masih berada di kisaran 1–1,5 juta ton per tahun, serta meningkatkan efisiensi operasional dan keuntungan konsolidasi di tingkat grup,” ujar Erwin dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (30/12/2025).

Ia menambahkan, KPI akan menjamin stabilitas pasokan bahan baku untuk memastikan suplai yang efisien bagi Polytama.

“Melalui jaminan stabilitas suplai bahan baku dari sisi hulu yang didukung infrastruktur pipa eksisting yang telah beroperasi, KPI memberikan kepastian pasokan yang efisien bagi Polytama sebagai pihak hilir, sehingga kemitraan ini memberi manfaat optimal dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak,” jelas Erwin.

Tonggak hilirisasi petrokimia nasional

Erwin menilai, pembaruan kerja sama KPI dan Polytama menjadi tonggak penting bagi hilirisasi petrokimia di Indonesia. Selain selaras dengan Asta Cita pemerintah, kolaborasi ini turut berkontribusi dalam membangun industri petrokimia yang tangguh sebagai pilar ekonomi nasional.

Baca juga: 30 Hari Bencana Sumatera, Pertamina Kirim Bantuan Energi hingga Air Bersih ke 86.289 Jiwa

Kerja sama tersebut juga menjawab persoalan klasik sektor minyak dan gas bumi (migas) terkait kepastian pasar bagi produk yang dihasilkan di sisi hulu. Dalam konteks ini, keberadaan Polytama sebagai mitra hilir dinilai sangat strategis.

Dengan kapasitas yang terus berkembang serta dukungan berbagai pabrikan, Polytama mampu menyerap produk kilang seperti propylene dan mengolahnya menjadi polypropylene bernilai tambah tinggi.

“Adanya kerja sama ini memudahkan pengembangan, termasuk diversifikasi dan penguatan produk kilang agar dapat dimaksimalkan dan memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat,” ujar Erwin.

Sementara itu, Vice President (VP) Commercial & Sales KPI Aji Danardono menambahkan bahwa sinergi KPI dan Polytama meliputi kerja sama suplai produk hulu petrokimia berupa propylene yang selanjutnya diolah menjadi produk hilir polypropylene.

Selain aspek bisnis, kedua perusahaan juga memiliki komitmen nyata terhadap konsep energi hijau. Hal ini tecermin dari capaian KPI dan Polytama yang sama-sama meraih penghargaan Proper Emas serta menghasilkan produk ramah lingkungan.

Baca juga: Pertamina Ternyata Kelola Aset Migas di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara

KPI, antara lain, memproduksi Green Diesel (HVO), Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan minyak jelantah, serta Green Coke Pertamina sebagai solusi energi padat rendah emisi.

Di sisi lain, Polytama menghasilkan produk hijau melalui penerapan Green Catalyst nonphthalate, seperti thin wall injection molding (TWIM) bersertifikasi UL Green Label serta produk spunbond bersertifikasi Environmental Product Declaration (EPD).

“Kedua perusahaan telah diakui memiliki perspektif lingkungan dalam menjalankan bisnis. Rekam jejak ini menunjukkan sinergi hulu–hilir terintegrasi untuk mendukung keberlanjutan energi hijau di Indonesia,” tegas Aji.

Transformasi bahan mentah bernilai tambah

Terkait pembaruan kerja sama ini, Direktur Komersial dan Support Polytama, Dwinanto Kurniawan mengatakan, Pemerintah Indonesia telah menegaskan pentingnya transformasi Indonesia dari negara eksportir bahan mentah menjadi produsen barang bernilai tambah.

Dalam konteks tersebut, Polytama berkomitmen membangun fondasi industri petrokimia yang tangguh sebagai pilar ekonomi nasional. Melalui jaminan pasokan berkelanjutan dari KPI, Polytama dapat memastikan stabilitas bahan baku bagi ribuan industri manufaktur.

Baca juga: Pecah Antrean di Tol Solo-Ngawi, Pertamina Siagakan 18 BBM Modular dan 10 Kiosk Selama Libur Nataru

Hal itu mendorong perputaran ekonomi serta memungkinkan Polytama terus berinovasi, termasuk mengembangkan produk ramah lingkungan yang aman bagi konsumen dan mendukung target keberlanjutan nasional.

“Sejalan dengan pertumbuhan industri kelas menengah, seperti kemasan higienis, alat kesehatan, dan komponen otomotif, keandalan pasokan dalam negeri akan mampu menghemat devisa sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan melalui pendekatan ekonomi hijau,” ujar Dwinanto.

Menanggapi pembaruan kerja sama tersebut, Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar hubungan bisnis, melainkan pilar strategis dalam membangun industri petrokimia nasional yang mandiri dan berdaya saing.

Sinergi ini memperkuat keamanan dan efisiensi rantai pasok melalui pasokan propylene dari Kilang Balongan yang didukung kedekatan geografis, serta potensi pengembangan dari kilang lain seperti Cilacap dan Balikpapan.

Menurut Taufik, industri petrokimia telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional. 

Baca juga: Libur Nataru, Pertamina Pastikan 38 Pengeboran Migas Tetap Operasi

Kerja sama KPI dan Polytama memberikan efek berganda (multiplier effect), mulai dari penguatan industri manufaktur, penghematan devisa melalui substitusi impor, penciptaan lapangan kerja, hingga pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Jawa Barat.

Tak hanya itu, kolaborasi ini juga menegaskan komitmen KPI terhadap prinsip environmental, social, and governance (ESG).

“Inovasi produk Polytama melalui merek Masplene, pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, serta capaian Proper Emas yang konsisten menunjukkan bahwa industri petrokimia Indonesia mampu tumbuh secara kompetitif sekaligus bertanggung jawab terhadap lingkungan,” kata Taufik.

Dorong inovasi berkelanjutan

KPI juga terus mendorong inovasi berkelanjutan melalui pengembangan produk bernilai tambah tinggi, peningkatan efisiensi energi, serta dukungan terhadap transisi industri hijau nasional.

Kolaborasi KPI dan Polytama diharapkan menjadi platform strategis untuk mempercepat transformasi sektor energi dan petrokimia Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: Pertamina Siapkan 34 Serambi MyPertamina Gratis untuk Libur Nataru

“Ke depan, kami memandang kolaborasi ini sebagai platform inovasi berkelanjutan, termasuk pengembangan produk bernilai tambah tinggi, efisiensi energi, dan dukungan transisi industri hijau nasional,” jelas Taufik.

Penandatanganan pembaruan perjanjian dilaksanakan di Jakarta, Senin (29/12/2025), dan dihadiri jajaran direksi KPI, Polytama, TubanPetro, serta para konsumen Polytama.

Sebagai informasi, KPI merupakan anak usaha Pertamina yang menjalankan bisnis pengolahan minyak dan petrokimia dengan berlandaskan prinsip ESG. 

KPI juga terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen menerapkan Sepuluh Prinsip Universal UNGC dalam strategi operasionalnya.

KPI terus menjalankan bisnis secara profesional untuk mewujudkan visinya sebagai perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik

Terkini Lainnya
Kilang Pertamina Internasional dan Polytama Perkuat Sinergi Hulu-Hilir Petrokimia Berbasis Ekonomi Hijau

Kilang Pertamina Internasional dan Polytama Perkuat Sinergi Hulu-Hilir Petrokimia Berbasis Ekonomi Hijau

Pertamina
Menteri ESDM Pastikan Stok BBM dan LPG Nasional Aman Selama Libur Nataru

Menteri ESDM Pastikan Stok BBM dan LPG Nasional Aman Selama Libur Nataru

Pertamina
30 Hari Bencana Sumatera, Pertamina Kirim Bantuan Energi hingga Air Bersih ke 86.289 Jiwa

30 Hari Bencana Sumatera, Pertamina Kirim Bantuan Energi hingga Air Bersih ke 86.289 Jiwa

Pertamina
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com