KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation mengusung program PFpreneur bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) perempuan (womenpreneur) untuk berkarya.
Lewat program tersebut, Pertamina memberika stimulan, pendampingan, dan pengembangan wirausaha bagi para pemilik UMKM perempuan di Indonesia.
Setelah dibuka pada November 2024, kini program PFpreneur sudah masuk ke tahap kurasi final. Dari 13.860 UMKM, terdapat 1.053 UMKM lolos ke tahap akhir setelah melewati dua tahapan kurasi.
Kurasi dilakukan secara daring dengan metode pre-test dan post-test serta wawancara untuk menguji keterampilan dan pengetahuan mereka setelah diberikan beragam pelatihan dan pendampingan dari Pertamina.
Baca juga: Komisi XII DPR RI Apresiasi Kinerja dan Langkah Strategis Pertamina pada 2025
Pelaku usaha memaparkan business plan berbasis product, price, place, promotion, dan people atau P5 dan profil usaha pada aplikasi pemasaran.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan bahwa PFpreneur mendorong UMKM yang relatif baru untuk berkembang.
"Melalui pendampingan dan pelatihan dari mentor ahli kewirausahaan, Pertamina mendorong UMKM menjadi lebih menarik dan berkualitas. Hal ini diharapkan menjadi modal dasar bagi UMKM untuk bisa lebih berdaya saing," jelas Fadjar melalui siaran persnya, Jumat (21/2/2025).
Adapun dari total UMKM yang terpilih, akan disaring lagi menjadi 350 UMKM untuk mengikuti program binaan PFpreneur dan tahapan inkubasi bisnis selama tiga bulan.
Baca juga: 4 Cara Mudah Kenali Oli Asli dan Palsu Pertamina
Selain itu, mereka juga akan memperoleh akses pembinaan lanjutan, seperti UMK Academy, bantuan legalitas sertifikasi, teknologi tepat guna dan akses pameran dari Pertamina.
Vice President CSR and SMEPP Pertamina Rudi Ariffianto memberikan motivasi kepada para UMKM untuk tekun dalam mengikuti berbagai pelatihan maupun pembinaaan yang diselenggarakan Pertamina.
Menurutnya, proses untuk menjadi UMKM berdaya saing tidaklah mudah. Banyak binaan Pertamina yang kini punya kualitas ekspor mengikuti proses rangkaian pembinaan yang panjang dan banyak lika-liku.
"Namun, jangan khawatir, selama proses tersebut, banyak pengetahuan yang bisa diperoleh dari Pertamina maupun dari jejaring UMKM seluruh Indonesia untuk membuat usaha womenpreneur naik kelas,” ujar Rudi.
Kisah sukses alumni PFpreneur datang dari UMKM “Agromina Fiber” yang mendapatkan transaksi sebesar Rp 350 juta pada ajang Inacraft 2024.
Selain itu, ada juga UMKM yang menggandeng penyandang disabilitas, Mutiara Handycraft, yang mendapatkan transaksi home decor sebesar Rp 200 Juta di SMEXPO Yogyakarta 2024.
Bahkan ketika diikutsertakan dalam Trade Expo Indonesia 2024, transaksinya menyentuh Rp 500 juta serta ekspor ke Australia.
Sama halnya dengan Bananania yang mampu menjalin kerja sama dengan marketplace dari Kanada, Archipelago, pada ajang yang sama.
Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S Bulo berharap, dengan adanya program PFpreneur, produk UMKM wirausaha perempuan bisa melebarkan sayap ke pasar yang lebih luas.
Baca juga: Pertamina Segel SPBU Curang di Sukabumi, Ini Modus dan Kerugian yang Ditimbulkan
Ia juga ingin nantinya berbagai pelatihan dalam PFpreneur bisa meningkatkan kapasitas dan kompetensi, sekaligus memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM.
“Ada pembekalan yang kami berikan selama tiga bulan ini, memperluas jangkauan produk UMKM wirausaha perempuan, dari lokal menjadi regional, nasional, bahkan internasional," ucapnya.
"Tentu yang paling penting juga adalah mampu meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif, sesuai Asta Cita pemerintah,” sambung Bulo.
Untuk diketahui, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.
Hal itu dilakukan dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca juga: Pertamina Bersama Karyawan BUMN Lain Gelar Aksi Lingkungan di Merauke
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.