Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Kompas.com - 09/05/2024, 19:15 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali memperkuat posisinya sebagai pengangkut liquid petroleum gas ( LPG) top tier di Asia Tenggara.

Hal tersebut dilakukan dengan penambahan dua kapal tanker gas raksasa very large gas carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.

Dua VLGC tersebut akan dioptimalkan untuk mengangkut LPG dan petrokimia berupa propilen dan amonia serta ditujukan untuk perdagangan di rute internasional.

Baik VLGC Pertamina Gas Caspia maupun VLGC Pertamina Gas Dahlia memiliki panjang sekitar 300 m atau setara 2 kali lapangan sepak bola dengan kapasitas sebesar 91.000 m3.

Keduanya juga punya beberapa keunggulan lain, mulai dari fleksibilitas muatan yang tertinggi di kelasnya hingga 39 kombinasi muatan dan telah dilengkapi fasilitas akomodasi anti-pembajakan (full accommodation anti-piracy) untuk keamanan dan kenyamanan kru kapal.

Kedua kapal juga dilengkapi dengan energy saving device dan shaft generator untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi karbon.

Tak hanya itu, VLGC Pertamina Gas Caspia dan VLGC Pertamina Gas Dahlia juga sudah menggunakan teknologi ramah lingkungan dual fuel dan selective catalytic reduction (SCR) untuk mengurangi polusi hujan asam (NOx). Hal ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan Pertamina.

Dengan dua tambahan VLGC, total armada kapal milik PIS kini menjadi 102 unit, termasuk Very Large Crude Carrier (VLCC), VLGC, Suezmax, dan kapal ukuran lain. Sebanyak 60 kapal di antaranya beroperasi di rute internasional.

VLGC Pertamina Gas Dahlia pun akan dikelola PIS dan diawaki oleh 100 persen kru Indonesia.

Sebagai informasi, kedua kapal itu diproduksi oleh salah satu galangan kapal terbesar dunia, yakni Hanwha Ocean dari Korea Selatan (Korsel). Peluncuran kapal tersebut berlangsung di galangan kapal Hanwha - Okpo Shipyard, Korsel.

Baca juga: Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Acara peluncuran dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Rabin Indrajad Hattari, Chargé d’Affaires Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul Zelda Wulan Kartika, Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra, dan Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri.

Rabin mengatakan, pemerintah menyambut hangat kehadiran 2 VLGC terbaru milik PIS tersebut. Kedua kapal itu akan semakin memperkuat peran PIS sebagai urat nadi distribusi energi di Indonesia dan sekaligus mengharumkan industri maritim Indonesia di kancah global.

“VLGC bukan sekadar kapal, tapi testamen kolaborasi internasional, kecanggihan teknologi, dan komitmen tak tergoyahkan untuk mendukung ketahanan energi Indonesia. Kolaborasi internasional ini kami yakini bisa mendorong kapabilitas PIS sebagai bagian dari Pertamina dalam memperkuat infrastruktur energi,” ujar Rabin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (9/5/2024).

Kedua kapal tersebut, tambah Rabin, hadir di momen yang tepat serta punya peran penting dalam menyalurkan LPG dan energi ramah lingkungan untuk industri dan rumah tangga.

“Kehadiran VLGC ini juga wujud dedikasi dalam memperkuat industri maritim Indonesia seiring dengan ekspansi armada yang lebih modern dan terbaru. Kami bisa menciptakan peluang baru untuk tenaga kerja yang lebih terampil dan sekaligus menaikkan posisi Indonesia sebagai yang terdepan di industri perkapalan regional,” ucap Rabin.

Chief Executive Officer (CEO) PIS Yoki Firnandi menjelaskan bahwa penambahan dua armada tanker VLGC semakin menjadikan PIS sebagai salah satu pemilik kapal VLGC terbanyak di Asia Tenggara dengan total 7 kapal.

Perwakilan BUMN dan PIS di acara peluncuran VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.Dok. Pertamina Perwakilan BUMN dan PIS di acara peluncuran VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.

“Tambahan armada VLGC yang lebih ramah lingkungan juga menunjukkan komitmen PIS untuk mendukung transisi energi dan bisnis yang berkelanjutan. VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia adalah kapal tanker gas raksasa terbesar di dunia yang menggunakan teknologi terkini dan ramah lingkungan,” jelas Yoki.

Nama VLGC Pertamina Gas Caspia, kata Yoki, terinspirasi dari bunga caspia yang melambangkan kesuksesan dan kenangan. Sementara, bunga dahlia melambangkan kebahagiaan dan penghormatan.

Berlayar perdana di AS

Tanker baru kebanggaan PIS akan langsung beroperasi di rute internasional dengan melakukan pelayaran pertamanya dari Houston, Amerika Serikat (AS), awal Mei 2024.

Kehadiran VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia membuat total kapal tanker PIS kini menjadi sebanyak 7 unit dengan rerata usia 3,42 tahun.

Deretan VLGC milik PIS sendiri yang sudah ada sebelumnya adalah Pertamina Gas 1, Pertamina Gas 2, Pertamina Gas Amaryllis, Pertamina Gas Tulip, dan Pertamina Gas Bergenia.

Secara keseluruhan, total kapal tanker VLGC di seluruh dunia saat ini mencapai 419 unit dengan rata-rata usia kapal di rentang 10,08 tahun.

“Rerata usia kapal VLGC PIS tergolong belia dan ini menjadi keunggulan tersendiri. Utamanya, dari sisi kualitas operasional kapal yang lebih andal, memenuhi regulasi terkini, pemanfaatan teknologi baru yang bisa menekan emisi gas buang lebih rendah, dan lebih berdaya saing,” kata Yoki.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penambahan dua VLGC dari PIS menjadi bukti bahwa Pertamina melalui Subholding Integrated Marine Logistics (IML) terus agresif.

Kapal tersebut juga jadi bukti dari komitmen Pertamina dalam memasuki pasar global.

Pertamina kini juga sejajar dengan perusahaan berkelas dunia laim, bukan hanya dari sisi jumlah kapal, melainkan keberadaan teknologi dual fuel dan ramah lingkungan yang tersemat pada keduanya.

“Teknologi ini juga sebagai wujud komitmen Pertamina dalam menjalankan bisnis hijau dan sesuai dengan penerapan environment, social, and governance (ESG)," ujar Fadjar.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com