KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia, senantiasa terus mendukung target pemerintah dalam Program Transisi Energi serta pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Komitmen itu tidak hanya diwujudkan Pertamina dalam proses bisnis perusahaan, tetapi juga melalui berbagai kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Salah satunya melalui program Desa Energi Berdikari, yang mendorong penggunaan energi terbarukan di 85 desa di Indonesia.
Program Desa Energi Berdikari yang mendapatkan feedback baik dari masyarakat kemudian dikembangkan secara spesifik menyasar sektor pendidikan sehingga lahirlah inisiasi dengan tajuk Sekolah Energi Berdikari.
Program Sekolah Energi Berdikari ini telah menggandeng beberapa sekolah ditingkat sekolah menengah pertamina (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) di berbagai penjuru Indonesia.
Dengan beberapa sekolah itu, Pertamina melakukan transisi energi dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber energi kegiatan belajar dan mengajar.
Salah satu sekolah yang ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan program Sekolah Energi Berdikari ini adalah SMA Negeri 6 di Kampung Wayankede, Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya pada Kamis (18/1/2024).
Baca juga: Beasiswa Pertamina Sobat Bumi 2024 Dibuka, Ada Bantuan UKT-Biaya Hidup
Sekolah ini kemudian menjadi sekolah pertama di Tanah Papua yang menjadi tuan rumah Sekolah Energi Berdikari. Kegiatan ini dirangkai dalam berbagai aktivitas yang bertujuan utnik menanamkan karakter peduli lingkungan dan edukasi mengenai energi baru dan terbarukan (EBT).
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan antara lain adalah Penanaman Pohon, Upcycling Expo yang memamerkan hasil karya siswa siswi yang terbuat dari bahan bekas, Kelas Perwira, dan talkshow interaktif dengan beberapa narasumber.
“Kesadaran terhadap energi terbarukan memang perlu ditumbuhkan kepada generasi muda, sehingga bumi kita terjaga untuk generasi selanjutnya,” ungkap Yusuf Mansyur selaku General Manager PT Kilang Pertamina Internasional RU VII Kasim dalam sambutannya.
Kegiatan Sekolah Energi Berdikari ini juga merupakan sebuah langkah awal untuk SMA Negeri 6 Kabupaten Sorong untuk mulai merintis menjadi Sekolah Adiwiyata, salah satu program yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (RI).
Pejabat Sementara (Pjs) Manager CSR PT Pertamina (Persero) Reno Fri Daryanto yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, dengan adanya instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ini dapat menjadi batu loncatan bagi SMA Negeri 6 untuk dapat berpartisipasi dalam program Sekolah Adiwiyata.
"Harapannya mulai tahun 2024, sekolah mulai merintis program-program pendidikan berwawasan lingkungan didampingi oleh (Pertamina Internasional) RU VII Kasim,” ujar Reno Fri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (23/1/2024).
Hadir pula dalam kegiatan Staf Ahli Bidang sumber daya manusia (SDM) Pemerintah Kabupaten (PemKab) Sorong, Wa Ode Likewati.
Pada kesempatan itu, Wa Ode Likewati mengucapkan sangat berterima kasih kepada Pertamina khususnya RU VII Kasim yang selama ini telah banyak membantu mengembangkan masyarakat, khususnya terkait pendidikan anak-anak di Distrik Seget,
"Harapannya kegiatan ini dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi anak-anak kami untuk terus menjaga lingkungan di sekolah maupun di rumah,” ucap Wa Ode Likewati